Perawatan lain dalam uji coba yang dilakukan WHO, termasuk remdesivir obat eksperimental dan terapi kombinasi HIV, hingga kini masih diteliti.
Hidroksi Klorokuin telah dilisensikan untuk digunakan di AS sejak pertengahan 1950-an dan terdaftar oleh WHO sebagai obat esensial.
Ada banyak percobaan yang sedang dilakukan dari dua obat terhadap virus corona tetapi tidak ada pengobatan yang terbukti.
Institut Kesehatan Nasional AS juga menjalankan uji klinis untuk menentukan apakah obat, yang diberikan dengan azitromisin antibiotik, dapat mencegah orang terinfeksi dan mencegah kematian akibat Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Diputarbalik Petugas Gabungan di Pos Letter U Gentong Tasikmalaya
Seorang dokter Perancis yang kontroversial mempromosikan penggunaan Hidroksi Klorokuin dan Klorokuin untuk virus corona.
Ia mengatakan pada hari Senin bahwa ia sangat meyakini bahwa obat itu dapat membantu pasien pulih dari Covid-19.
Dia juga menolak studi Lancet tentang catatan 96.000 pasien di ratusan rumah sakit.***