PIKIRAN RAKYAT - Tim peneliti Universitas of Saskatchewan (UScak) mengungkap bagaimana kelelawar dapat membawa virus corona sindrom Timur Tengah (MESR) tanpa tubuhnya merasakan sakit, seperti yang dialami manusia.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Science Daily, virus corona seperti MERS, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), dan baru-baru ini virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, diperkirakan berasal dari kelelawar.
Walaupun virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit serius dan seringkali fatal pada manusia, namun pada tubuh kelelawar virus ini tak menjadi penyakit yang membuatnya terbunuh.
Baca Juga: Betty Wright Meninggal Dunia, Perjalanan Panjang Sejak 1950-an Tinggal Kenangan
Lantas, apa yang menjadikan tubuh kelelawar dapat membawa virus MERS, SARS dan kini SARS CoV-2 atau virus corona?
"Kelelawar tidak menyingkirkan virus dan tidak sakit. Kami ingin memahami mengapa virus MERS tidak mematikan respons kekebalan kelelawar seperti pada manusia," ujar ahli mikrobiologi USask, Vikram Misra.
Dalam penelitian yang baru saja diterbitkan dalam Scientific Reports, tim telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sel-sel dari kelelawar pemakan serangga dapat terinfeksi secara terus-menerus dengan MERS selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Menjamur Saat PSBB untuk Selundupkan Pemudik, Ratusan Kendaraan Travel Ilegal Diamankan
Karena adaptasi penting dari kelelawar dan virus yang bekerja bersama.
Alih-alih membunuh sel-sel kelelawar seperti yang dilakukan virus dengan sel manusia.