PIKIRAN RAKYAT - Heboh pernyataan bahwa metanol atau cairan sejenis alkhol bisa digunakan untuk menghambat laju penyebaran virus corona, disalah artikan oleh ratusan warga Iran.
Dilansir PMJ News dari Al-Jazera, 700 orang Iran tewas dan puluhan lainnya harus kehilangan indera pengelihatan usai menenggak metanol yang dipercaya mampu mematikan Covid-19.
Baca Juga: Cek Fakta: 57 Tunawisma di Tanah Abang Dipindahkan ke GOR Karet Tengsin, Berikut Faktanya
Diketahui, sejaka 20 Februari hingga 7 April kemarin, sudah ada 728 warga Iran yang mengalami keracunan akibat meminum metanol.
Juru Bicara Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour mengatakan, sebanyak 5.011 orang keracunan, bahkan 90 diantaranya harus mengalami kebutaan dan kerusakan mata usia menenggak metanol.
Baca Juga: Peningkatan Covid-19 Masih Terjadi di Bekasi, Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bodebek
Menurut Penasihat Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Hassanian, metanol tidak memiliki bau dan warna jika dimasukkan ke dalam minuman, namun cairan terserbbut bisa menyebabkan disfungs otak dan organ.
Gejala yang bisa dirasakan setelah menelan metanol adalah nyeri dada, kebutaan, koma, mual, dan hiperventilasi.
Baca Juga: TXT Umumkan Comeback dengan Album Bertajuk The Dream Chapter: Eternity
Setelah adanya kasus tersebut, Pemerintah Iran menyarankan bagi produsen untuk lebih memperhatikan produk mereka.