PIKIRAN RAKYAT - Negara dengan jumlah terinfeksi terbanyak pertama di dunia, Amerika Serikat, mengumumkan kematian termuda akibat Covid-19 yang menimpa seorang bayi berusia enam minggu.
Penyebaran virus corona menjadi begitu mematikan sehingga telah menyebabkan 53.241 orang meninggal dunia di Amerika Serikat hingga Jumat 3 April 2020.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs World of Buzz, Gubernur Connecticut, Ned Lamont, membenarkan perihal kabar kematian seorang bayi yang baru berusia dua minggu.
Baca Juga: Menolak Dirawat, Pasien Covid-19 asal Nigeria Gigit dan Serang Perawat di Tiongkok
"Bayi itu telah meninggal dalam perjalan, karena saat dibawa ke rumah sakit tidak responsif, ini terjadi pekan lalu dan sangat memilukan," ujar Ned Lamont.
Lebih lanjut, Ned Lamont mengungkap, pengujian dilakukan sesaat setelah sang bayi baru saja dilahirkan dan dikonfirmasi terinfeksi Covid-19, kabar ini membuat orang tua bayi tersebut merasa sangkat terpukul.
Sementara itu, virus yang telah menyebabkan lebih dari satu juta orang meninggal dunia dan sebelumnya diyakini hanya akan menginfeksi para orang tua atau bahkan lansia, namun kini, virus ini membuat seorang bayi berusia enam minggu kehilangan nyawanya.
Baca Juga: Lansia Sumbang Angka Kematian Tertinggi Covid-19 di Prancis, Totalnya hingga 5.387 Jiwa
Diketahui, dengan semakin berkembangnya virus corona di dunia, kini pasien dengan usia yang terbilang masih muda, masuk dalam daftar risiko terpapar virus corona.
Seperti kabar yang baru saja dilaporkan negara bagian Amerika Serikat, menyebut bahwa virus corona telah berhasil menghilangkan nyawa seorang bayi berusia sembilan bulan, fenomena ini membuat otoritas linois mengadakan penyelidikan terkait jenis penularan yang terjadi.