Ilmuwan Ungkap Hal Ini soal Prediksi Masa Depan terkait Covid-19

- 17 Oktober 2021, 20:00 WIB
Ilmuwan ini mengungkap hal ini berkaitan dengan prediksi masa depan terkait virus corona yang ada di dunia.
Ilmuwan ini mengungkap hal ini berkaitan dengan prediksi masa depan terkait virus corona yang ada di dunia. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR CIREBON – Para ilmuwan telah menemukan adanya virus corona baru yang menjadi penyebab kasus peneumonia misterius di Cina Tengah.

Lebih tepatnya pada tanggal 9 Januari 2020, informasi itu diumumkan oleh para pihak yang berwenang.

Virus corona sudah hampir mencapai dua dekade, virus corona yang berbeda telah melewati penghalang spesies dan melesat ke seluruh dunia.

Baca Juga: Dokumen Lama Soal Virus Corona Bocor, Ungkap Keinginan Ilmuwan Tiongkok dan AS

Penyakit baru yang mematikan tersebut menjadi sindrom pernafasan akut parah, atau Sars.

Virus ini kemudian dikenal sebagai Sars-CoV, menewaskan sekitar 774 orang, sebelum petugas kesehatan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Seorang ahli virus sekaligus dokter penyakit menular dari University of Michigan yaitu Dr Adam Luring mengatakan hal ini.

Baca Juga: Ilmuwan Israel Temukan Cara Membalikkan Penuaan Sel, Efektif untuk Remajakan Kembali Kekebalan Tubuh

“Saya pikir, ada perasaan yang menguntungkan kita dan bahwa skenario mimpi buruk seperti influenza terus berubah dan memerlukan vaksin,yang diperbaharui setiap saat mungkin tidak akan terjadi,” ujarnya.

Selama beberapa minggu, para ilmuwan tidak memperhitungkan penyebaran global yang tidak terkendali.

Sars-CoV-2 diperirakan melompat dari Wuhan Cina ke kapal pesiar di Jepang, kota kecil di Italia Utara dan konferensi bioteknologi di Boston.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Paus Berkaki Empat di Mesir, Ungkap Masa Transisi dari Darat ke Laut

Negara demi negara yang melacak virus corona global berubah menjadi berwana merah.

Terkait kasus corona sampai saat ini, lebih dari 239 juta orang telah terinfeksi virus, dan 4,8 juta telah meninggal. Di Amerika Serikat, korban meninggal sudah mencapai 720 ribu orang.

Permainan yang sangat panjang dan hubungan dengan Sars-CoV-2 masih dalam tahap awal, tidak mungkin untuk membasmi virus.

Apa yang akan terjadi di beberapa tahun ke depan dan beberapa dekade sangat sulit diprediksi.

Virus Lotere Genetik merupakan virus replikasi yang menjebak kita untuk membuat salinan genom mereka sendiri.

Baca Juga: Ilmuwan Prediksikan Covid-22, Varian Baru yang Akan Muncul pada Tahun 2022 dan Disebut Lebih Mematikan

Virus corona dapat berubah dengan cara tidak terhitung jumlahnya, meskipun demikian ada tiga kemungkinan yang mengkhawatirkan.

Di antaranya adalah bisa menjadi lebih menular, bisa menjadi lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan, atau bisa menjadi lebih ganas yang menyebabkan penyakit lebih serius.

Dr, Jesse Bloom, ahli evolusi virus, yang bertempat di pusat penelitian kanker Fred Hutchinson di Seattle mengatakan bahwa sekarang virus ini lebih baik dalam menularkan dari satu orang ke orang lain, daripada Januari 2020 lalu.

Karena berbagai mutase yang didapat oleh virus tersebut, ada beberapa yang kita pahami dan beberapa diantaranya tidak dapat dipahami.

Pada akhir Januari 2020 lalu, muncul mutasi pertama yaitu mutase, D614G, yang mungkin bisa menstabilkan potensi lonjakan yang digunakan virus menempel pada sel manusia.

Baca Juga: Media Tiongkok Kutip Pernyataan Ilmuwan Asal Swiss yang Ternyata Tidak Ada, Kedubes: Kami Ingin Bertemu!

Sekarang ada empat virus corona yang telah menjadi endemik pada populasi manusia, dan sebagian besar menyebabkan pilek biasa.

Virus corona baru itu menyebar melalui populasi yang sudah ada sebelumnya.

Menurut para ilmuwan, masih banyak ketidakpastian yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan, dengan menurunnya infeksi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Ilmuwan MIT Ciptakan Alat Diagnostik, Dapat Mendeteksi Kanker dalam Kandungan Urin

Harapan kembali meningkat bahwa pandemi terburuk berada di belakang kita. Meskipun demikian, sebagian besar dunia tetap tidak divaksinasi, dan virus ini terbukti mampu mengejutkan kita.

“Kita harus berhati-hati dan rendah hati dalam mencoba memprediksi apa yang mampu dilakukan di masa depan,” ucap Dr. Croty, salah satu ilmuwan penyakit menular.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Straits time


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x