Ren menyangkal bahwa makanan ringan itu miliknya dan mengatakan bahwa kakinya telah mengalami luka, tetapi dia masih dipaksa untuk melakukan 150 squat di bawah pengawasan Mu dan Liu.
Setelah kejadian itu, Ren menjalani perawatan medis termasuk operasi di beberapa rumah sakit di kota Luzhou dan Chengdu.
Baca Juga: Irak Tangkap Sosok di Balik Operasi Keuangan ISIS
Namun sayang, Ren akhirnya didiagnosis memiliki keterbatasan mobilitas seumur hidup (cacat).
Terlepas dari cedera fisik, Ren telah didiagnosis menderita depresi setelah insiden tersebut.
Menurut Xu Junke, seorang guru di sekolah Xianshi, tidak ada perselisihan antara Ren dan Mu sebelum insiden itu.
Baca Juga: Kenali Lucid Dream, Jenis Mimpi yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental
Menurut laporan Global Times pada 28 September 2021, orang tua Ren dan sekolah belum menyelesaikan perselisihan mengenai kompensasi dan perawatan lanjutan setelah negosiasi satu tahun.
Meski begitu, sekolah telah menanggung biaya perawatan medis Ren sebesar 109.774 yuan (Rp241 Juta) sejauh ini. Guru pengawas asrama bermarga Liu telah dipecat.
Li Linchun, kepala Biro Pendidikan dan Olahraga di Hejiang, mencatat bahwa pihak berwenang telah mengikuti insiden tersebut dan akan menangani sesuai hukum dan peraturan, menurut Red Star News.***