PR CIREBON – Sebanyak 13 organisasi terkemuka mendesak kerja sama pemerintah Filipina dalam penyelidikan dugaan penyalahgunaan dana pandemi.
Organisasi di Filipina itu menentang perintah Presiden Rodrigo Duterte kepada para menteri untuk tidak menjawab permintaan dari Senat terkait penyelidikan kasus tersebut.
Seruan untuk digaungkan oleh organisasi akademik, bisnis dan keagamaan di Filipina, dan merupakan yang terkuat serta terluas atas dugaan kecurangan dalam penanganan dana pemerintah.
Baca Juga: Periksa Kandungan Seminggu Sekali, Aurel Hermansyah: Papanya Seneng Banget Nengokin...
"Kami meminta semua pihak untuk mengejar dan bekerja sama dengan penyelidikan ini sejauh yang diizinkan oleh hukum," kata pernyataan itu, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
"Kami menyerukan kepada anggota parlemen, anggota departemen eksekutif, komisi konstitusional dan anggota yudikatif untuk melakukan proses mereka dengan integritas, transparansi, dan rasa hormat, dan sesuai dengan undang-undang dan prosedur yang ditetapkan," mereka menambahkan.
Penyelidikan tersebut digaungkan setelah adanya kekurangan dana oleh auditor negara dalam menangani kontrak pasokan, dan dugaan korupsi dari kesepakatan yang terlalu mahal.
Baca Juga: The Fact Music Awards 2021 Tanggapi Tudingan Plagiarisme dalam Penampilan Moonbin ASTRO
Dana tersebut dialokasikan untuk menutupi tunjangan tenaga kesehatan dan perbekalan kesehatan.