PR CIREBON – Pemerintahan Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan partainya yang bernama Partai Demokrat Korea (DPK) menghadapi ancaman politik baru.
Hal itu disebabkan sekelompok aktivis yang dituduh melakukan spionase diketahui telah menghubungi Moon Jae In dan partai tersebut sebelum ia terpilih sebagai presiden.
Pihak oposisi konservatif melabeli insiden yang diduga dilakukan Moon Jae In tersebut sebagai ‘skandal spionase’.
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Sejumlah Wilayah Korea Utara hingga Sebabkan Banjir, Ribuan Warga Dievakuasi
Mereka menuntut penjelasan dari pemerintahan Moon Jae In sekaligus menyebut bahwa masalah itu dapat menyebabkan kegemparan dalam pemilihan presiden mendatang yang dijadwalkan Maret tahun depan.
Sebelumnya, Pengadilan Distrik Cheongju mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk tiga dari empat aktivis yang berbasis di kota tersebut, dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional.
Para aktivis itu menjadi penuntut saat memprotes pengerahan pesawat tempur F-35A Korea Selatan.
Baca Juga: Atta Halilintar Sebut Rumahnya Angker, Suami Aurel Hermansyah: pada Kesurupan
Badan Intelijen Nasional (NIS) dan jaksa menuduh bahwa mereka telah mengorganisir protes setelah menerima perintah dari mata-mata Korea Utara di Tiongkok dan Kamboja.