PR CIREBON - Pada Kamis, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran di Sheikh Jarrah yang didominasi warga Palestina.
PBB melakukan desakan terhadap Israel untuk tak ganggu warga Palestina ini, sejalan dengan kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional.
Meski begitu, pada Minggu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel dengan tegas menolak tekanan untuk tidak menggusur tanah Palestina dan membangun di Yerusalem.
Baca Juga: Ratusan Pengguna Media Sosial Tuduh Instagram dan Facebook Hapus Konten Soal Kekerasan di Palestina
Hal itu dilontarkan Netanyahu setelah berhari-hari kerusuhan dan meningkatnya kecaman internasional atas rencana penggusuran warga Palestina dari rumah-rumah di kota yang diklaim oleh pemukim Yahudi.
“Kami dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di Yerusalem. Saya menyesal, tekanan ini semakin meningkat akhir-akhir ini," ujarnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.
“Saya juga mengatakan kepada yang terbaik dari teman-teman kita: Yerusalem adalah ibu kota Israel dan sama seperti setiap bangsa membangun ibu kotanya dan ibu kotanya, kita juga memiliki hak untuk membangun di Yerusalem dan membangun Yerusalem. Itulah yang telah kami lakukan dan itulah yang akan terus kami lakukan,” kata Netanyahu.
Komentarnya datang ketika kementerian kehakiman Israel mengatakan akan menunda sidang kunci pada Senin dalam kasus yang dapat membuat keluarga Palestina diusir dari rumah mereka di Yerusalem untuk memberi jalan bagi pemukim Yahudi.