Mereka juga mengirimkan pasokan utama dan menggunakan media sosial untuk mengarahkan sumber daya kepada orang-orang yang membutuhkan.
Prasad bekerja dengan puluhan sukarelawan, semuanya berusia antara 14 dan 19, sebagai bagian dari organisasi yang dipimpin pemuda UNCUT.
Organisasi itu membangun database online yang berisi informasi tentang sumber daya medis yang tersedia di seluruh negeri.
Para remaja tersebut terus-menerus menggunakan ponsel mereka saat mereka memverifikasi ketersediaan sumber daya, memperbarui informasi secara real-time dan panggilan lapangan dari kerabat yang panik.
"Beberapa dari kami melakukan shift tengah malam hingga pagi, karena panggilan tidak berhenti pada jam 3 pagi," kata Prasad, 17 tahun, yang bekerja selama 14 jam dari sebelum tengah hari hingga jam satu pagi, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Catat Tanggal Rilis Film Marvel Berikut Ini, Eternals akan Tayang 5 November 2021
Ia mengakui bahwa pekerjaan tersebut adalah urusan yang panjang dan sering melelahkan.
"Tapi, jika saya dapat membantu menyelamatkan hidup, tidak ada bagian dari diri saya yang akan mengatakan tidak,” katanya.
Ia mengatakan bahwa nyawa telah diselamatkan, menunjuk ke kasus di mana tim dapat mengambil oksigen untuk pasien muda Covid-19 di tengah malam setelah menunggu dua jam yang menyakitkan.