Australia Larang Warganya yang Telah Berada di India untuk Pulang, Jika Tak Patuh Dapat Hukuman Penjara

- 1 Mei 2021, 18:30 WIB
Bendera Australia - Penduduk Australia dan warga negara yang telah berada di India dalam waktu 14 hari tak diperbolehkan untuk pulang ke Aurstalia.*
Bendera Australia - Penduduk Australia dan warga negara yang telah berada di India dalam waktu 14 hari tak diperbolehkan untuk pulang ke Aurstalia.* //Pixabay/linda72

PR CIREBON - Penduduk Australia dan warga negara yang telah berada di India dalam waktu 14 hari sejak tanggal mereka berencana untuk pulang akan dilarang memasuki Australia mulai Senin.

Mereka yang telah berada di India dan yang tidak patuh akan menghadapi denda dan penjara.

Penetapan keadaan darurat sementara, adalah pertama kalinya Australia menetapkan sebagai tindak pidana bagi warganya yang telah berada d India untuk pulang.

Baca Juga: Gelar Sayembara Tangkap Warganet, dr. Tirta: Nggak Suka, Menggiring Opini Seolah Saya Dapat Banyak Uang

Langkah tersebut adalah bagian dari langkah-langkah ketat untuk menghentikan pelancong ke Australia dari India yang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dan kematian.

Pembatasan mulai berlaku mulai 3 Mei dan melanggar larangan berisiko terkena hukuman sipil dan hukuman penjara hingga lima tahun, kata Menteri Kesehatan Greg Hunt dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah tidak mengambil keputusan ini dengan mudah," kata Greg Hunt.

Baca Juga: Serikat Buruh Sampaikan Sejumlah Tuntutan pada Peringatan Hari Buruh, KSPI: Cabut dan Batalkan UU Cipta Kerja

"Namun, sangat penting integritas sistem kesehatan publik dan karantina Australia dilindungi dan jumlah kasus Covid-19 di fasilitas karantina dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola," tambahnya.

Pemerintah akan mempertimbangkan kembali pembatasan pada 15 Mei.

Perdana Menteri Scott Morrison telah menolak seruan penerbangan charter untuk mengembalikan ribuan warga Australia yang terdampar di India.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Terapkan SMK3, Demi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Perusahaan

Namun, beberapa orang Australia, termasuk pemain kriket Adam Zampa dan Kane Richardson, kembali melalui Doha.

Jumlah kematian akibat virus korona di India melewati 200.000 minggu ini, dan kasus mendekati 19 juta karena strain baru yang ganas telah melonjak akibat adanya demonstrasi politik dan festival keagamaan.

Neela Janakiramanan, seorang ahli bedah Australia dengan keluarga di India mengatakan keputusan untuk "mengkriminalkan" warga Australia yang kembali dari India tidak proporsional dan terlalu menghukum.

"Orang India-Australia melihat ini sebagai kebijakan rasis karena kami diperlakukan berbeda dari orang-orang dari negara lain yang pernah mengalami gelombang infeksi serupa seperti AS, Inggris, dan Eropa. Sangat sulit untuk merasakan apa pun selain ditargetkan sebagai suku," ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Don't - eAeon Feat. RM BTS dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kelompok hak asasi manusia juga menyuarakan kemarahan atas larangan tersebut, menyarankan fokus pemerintah seharusnya pada peningkatan sistem karantina, bukan pada hukuman.

"Ini adalah tanggapan yang keterlaluan. Warga Australia memiliki hak untuk kembali ke negara mereka sendiri," kata direktur Human Rights Watch Australia, Elaine Pearson dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah harus mencari cara untuk dengan aman mengkarantina warga Australia yang kembali dari India, daripada memfokuskan upaya mereka pada hukuman penjara dan hukuman berat," tambahnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x