Waspada Bencana Karena Perubahan Iklim, PPB Sebut 2021 Jsdi Penentu: Kita Tidak Punya Waktu

- 20 April 2021, 15:24 WIB
Ilustrasi perubahan iklim - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan perlindungan utuk orang-orang di dunia dari efek bencana akibat  perubahan iklim.*
Ilustrasi perubahan iklim - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan perlindungan utuk orang-orang di dunia dari efek bencana akibat perubahan iklim.* /Rianti S// pixabay.com/marcinjozwiak

Suhu mencapai 38 C di Verkhoyansk di Rusia pada 20 Juni, suhu tertinggi yang tercatat di utara Lingkaran Arktik.

Laporan itu mengatakan kenaikan permukaan laut semakin cepat, sementara penyimpanan panas laut dan pengasaman meningkat, mengurangi kapasitas laut untuk memoderasi perubahan iklim.

Baca Juga: DKI Jakarta Perpanjang PPKM Mikro Hingga 3 Mei, Anies Baswedan: Kemenangan Sudah di Depan Mata

Selama tahun 2020, jumlah 30 badai Atlantik yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan setidaknya 400 kematian dan kerugian sebesar $ 41 miliar.

Gelombang panas yang ekstrim, kekeringan parah dan kebakaran hutan juga menyebabkan kerugian ekonomi puluhan miliar dolar dan banyak kematian.

Sekitar 9,8 juta pengungsian, sebagian besar karena bahaya dan bencana hidrometeorologi, tercatat selama paruh pertama tahun 2020.

"Tahun ini sangat penting. Pada konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, COP26, pada November, kami perlu menunjukkan bahwa kami mengambil dan merencanakan tindakan berani untuk mitigasi dan adaptasi," kata Guterres.

Baca Juga: Terlibat Kasus Pengeroyokan, Satu Anggota Brimob Meninggal dan Satu Anggota Kopassus Luka Parah

Tetapi ketua PBB berusia 71 tahun itu menekankan bahwa mencapai target pengurangan emisi yang berani akan berarti "perubahan radikal" dalam pembiayaan serta memprioritaskan upaya untuk membantu kawasan yang sedang berkembang seperti Afrika dan Asia Selatan.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x