Network
PR CIREBON - Rusia mengeluarkan dana yang lebih besar untuk eksplorasi ruang angkasa.
Hal itu memungkinkan Rusia untuk mengirim tiga misi ke Bulan dan secara aktif terlibat dalam perlombaan bulan kedua.
Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Alexander Sergeyev mengatakan hal tersebut dalam sesi Presidium Akademi pada Selasa, 13 April 2021.
Baca Juga: 1.552 Pelaku Korupsi Terjerat OTT, Ketua KPK Firli Bahuri: Masih Banyak Orang Baik di Indonesia
Pada Hari Kosmonautika pada 12 April, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan kepala industri luar angkasa dan anggota pemerintah tentang program penelitian luar angkasa.
Menurut Sergeyev, pada tingkat tertinggi telah dikonfirmasi selama pertemuan bahwa pemerintah akan memulihkan pembiayaan eksplorasi ruang angkasa ilmiah di bawah program luar angkasa federal.
"Ini adalah momen yang sangat penting terkait dengan keprihatinan kami bahwa proposal kami ditunda lebih jauh," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Russian News Agency.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Bahaya Pewarna Rambut, Beresiko Sebabkan Kanker Payudara
"Tapi sekarang keputusan telah dibuat untuk memulihkan pembiayaan pada level 15 miliar rubel, yang akan memungkinkan kami untuk melaksanakan tiga misi ke Bulan," tambahnya.
Tiga misi tersebut, yakni Luna -25 tahun ini, Luna-26 pada 2024 dan Luna-27 pada 2025.
Dia mengatakan bahwa bulan saat ini menjadi tempat perlombaan antariksa.
Baca Juga: Rusia Peringatkan AS untuk Pastikan Kapal Perangnya Jauhi Krimea
Dia ingat bahwa perlombaan bulan pertama terjadi pada periode 1966 - 1976 ketika sekitar 20 pendaratan lunak di permukaan Bulan telah dilakukan.
"Uni Soviet secara aktif berpartisipasi dalam hal ini dan pendaratan lunak pertama dilakukan oleh Uni Soviet," ujarnya.
Disebutkan Sergeyev, wahana terakhir Luna-24 yang membawa kembali tanah bulan adalah misi terakhir periode itu untuk menaklukan bulan.***
