PR CIREBON – Perjanjian kesepakatan nuklir masih terus menuai selisih yang semakin membuat Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin memanas hingga menemukan kebuntuan.
Para pejabat AS dan Iran berselisih mengenai sanksi apa yang harus dicabut Amerika Serikat untuk melanjutkan kepatuhan dengan kesepakatan nuklir 2015.
Washington memperkirakan akan terjadi kebuntuan jika Teheran, Iran tetap pada tuntutan agar semua sanksi sejak 2017 dihapus.
Baca Juga: Simak! Berikut 5 Makanan untuk Buka Puasa dari Berbagai Daerah di Indonesia
Kedua negara meletakkan sikap keras saat pembicaraan tidak langsung di Wina tentang bagaimana mengembalikan keduanya ke kepatuhan penuh pada perjanjian berakhir untuk minggu ini, dengan beberapa delegasi mengutip kemajuan.
Pembicaraan, di mana para pejabat Uni Eropa bolak-balik antara pihak-pihak yang tersisa dalam kesepakatan dan Amerika Serikat.
Bertujuan untuk memulihkan tawar-menawar pada inti perjanjian - pembatasan kegiatan nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional AS dan lainnya.
Amerika Serikat adalah yang pertama mengingkari kesepakatan itu di bawah Presiden Donald Trump, yang dengan keras menentang kesepakatan itu dan berusaha untuk menghancurkannya.
Baca Juga: 3 Minuman Populer Khas Indonesia untuk Umat Muslim Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan