PR CIREBON - Gunung berapi La Soufriere di pulau Karibia timur St Vincent meletus pada hari Jumat, 9 April 2021.
Gunung berapi La Soufriere diketahui sudah beberapa dekade tidak aktif, setelah letusannya, terjadi kiriman gumpalan abu dan asap gelap mengepul ke langit dan memaksa ribuan orang dari desa sekitarnya untuk mengungsi.
Gunung berapi La Soufriere, tidak aktif sejak 1979, dan mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas pada bulan Desember, mengeluarkan uap, asap, dan gemuruh.
Baca Juga: Prajurit Militer Rusia dan Turki Lakukan Latihan Bersama di Timur Laut Suriah
Hingga akhirnya, Perdana Menteri St. Vincent dan Grenadines Ralph Gonsalves memerintahkan evakuasi daerah sekitarnya pada Kamis malam.
Seorang saksi mata mengatakan, abu dan asap membanjiri daerah tetangga menjadi hampir gelap total, menutupi matahari pagi yang cerah.
Ledakan yang lebih kecil terus berlanjut sepanjang hari.
Baca Juga: Pakar Ekspresi Analisa Kemunculan Kembali Nissa Sabyan di Publik: Nggak Ada Ekspresi Takut dan Malu
Erouscilla Joseph, direktur di Pusat Penelitian Seismik Universitas Hindia Barat, mengatakan, aktivitas semacam ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
“Ini baru permulaan,” katanya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
St. Vincent dan Grenadines, yang memiliki populasi lebih dari 100.000, tidak mengalami aktivitas vulkanik sejak 1979.
Letusan oleh La Soufriere pada tahun 1902 menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Pusat penelitian seismik menyampaikan, kolom letusan diperkirakan mencapai ketinggian 10 km (6 mil).
Hujan abu dapat mempengaruhi Grenadines, Barbados, St. Lucia dan Grenada.
Baca Juga: Profil Riwayat Hidup DMX sang Rapper dan Aktor Legendaris Dunia!
"Asap abu dapat menyebabkan penundaan penerbangan karena pengalihan," kata mereka.
"Di tanah, abu dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang menderita penyakit pernapasan dan akan berdampak pada sumber daya air," ujarnya.
Media lokal dalam beberapa hari terakhir juga melaporkan peningkatan aktivitas dari Gunung Pelee di pulau Martinik, yang terletak di sebelah utara St. Vincent di luar St. Lucia.***