Hari Ini, Negara-negara Penguasa Dunia dan Iran Buka Pembicaraan Kesepakatan Nuklir

- 2 April 2021, 13:48 WIB
ILUSTRASI - Negara-negara penguasa dunia dan Iran akan memulai pembicaraan terkait kesepakatan nuklir dan kembalinya Amerika Serika (AS) hari ini.*
ILUSTRASI - Negara-negara penguasa dunia dan Iran akan memulai pembicaraan terkait kesepakatan nuklir dan kembalinya Amerika Serika (AS) hari ini.* //Pixabay/enriquelopezgarre / 1169 images

PR CIREBON – Negara-negara penguasa kekuatan dunia dan Iran akan bertemu pada hari ini, Jumat 2 April 2021, untuk membahas kemungkinan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir Iran.

Pertemuan tersebut mempertemukan badan yang mengawasi pelaksanaan JCPOA.

Perwakilan dari Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan Iran - negara-negara yang masih menjadi pihak dalam perjanjian setelah AS keluar - akan hadir.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Rumput Bandotan, Bisa untuk Obati Luka

“Para peserta akan membahas prospek kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke JCPOA, dan bagaimana memastikan implementasi penuh dan efektif dari perjanjian oleh semua pihak,” kata pernyataan itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Arab News.

Pertemuan tersebut mempertemukan badan yang mengawasi implementasi JCPOA, yang telah berada di bawah ancaman sejak mantan presiden AS Donald Trump mundur pada 2018 dan Iran mulai melanjutkan kegiatan nuklir yang telah dikurangi.

Pertemuan online akan dipimpin oleh diplomat senior Uni Eropa Enrique Mora atas nama kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Baca Juga: Warga Cianjur Wara-wiri Wisata Religi, Salah Satunya ke Makam Eyang Dalem Cikundul

Trump mengecam perjanjian 2015, yang membuat Iran memberikan keringanan sanksi internasional sebagai imbalan untuk menerima batasan pada program nuklirnya, yang dikhawatirkan oleh kekuatan Barat akan membuatnya memperoleh senjata atom.

Tetapi Presiden AS yang baru Joe Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan perjanjian dengan syarat bahwa Teheran pertama-tama kembali untuk menghormati komitmen yang dicabut sebagai pembalasan atas keputusan Trump.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x