Istana Buckingham Selidiki Tuduhan Penindasan atas Meghan Markle Terhadap Staf Kerajaan

- 4 Maret 2021, 12:05 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pangeran Harry dan Meghan Markle. /instagram.com/@sussexroyal

PR CIREBON - Istana Buckingham akan menyelidiki tuduhan Meghan Markle, Duchess of Sussex, yang dikatakan telah menindas staf selama dia menjadi bangsawan di London.

Penyelidikan terjadi karena dalam surat kabar dilaporkan bahwa Meghan Markle, telah menghadapi keluhan intimidasi dari penasihat dekat, selama dia tinggal di Istana Kensington dengan Pangeran Harry.

Dalam sebuah pernyataan, Istana Buckingham mengatakan, pihaknya jelas merasa prihatin mengenai tuduhan Meghan Markle, menyusul klaim yang dibuat oleh "mantan staf Duke dan Duchess of Sussex".

Baca Juga: 'Patuhi' Perintah Netizen, Putra Bungsu Jokowi Kaesang Pangarep Dikabarkan akan Beli Klub Sepakbola

"Oleh karena itu, tim SDM (Sumber daya manusia) kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel," kata pihak Istana PikiranRakyat-Cirebon.com dari ABC Net Austalia pada Rabu, 3 Maret 2021.

"Anggota staf yang terlibat saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan rumah, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat pelajaran apa yang dapat diambil," jelasnya.

Dikatakan keluarga Kerajaan, pihaknya telah memiliki kebijakan martabat di tempat kerja selama beberapa tahun.

Baca Juga: Rumah Sakit Buka Suara Soal Rina Gunawan: Pas Masuk ICU Masih Bisa Komunikasi

Mereka tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja.

The Times melaporkan Jason Knauf, sekretaris komunikasi untuk Sussex, membuat pengaduan resmi bahwa Meghan Markle diduga telah memaksa dua asisten pribadi keluar dari rumah tangga kerajaan.

Duchess itu diduga merusak kepercayaan anggota staf ketiga, demikian dilaporkan.

Baca Juga: Akui Masih Sayang dan Hargai Ayus, Ririe Fairus Minta Netizen Berhenti Hujat Nissa Sabyan dan Mantan Suami

Surat kabar itu mengatakan telah didekati oleh sumber kerajaan yang tidak disebutkan namanya, menceritakan mengenai dua tahun yang dihabiskan Meghan Markle sebagai anggota kerajaan setelah menikahi Pangeran Harry.

Pasangan itu mengejutkan keluarga kerajaan dengan mundur dari posisi mereka pada Maret tahun lalu.

Mereka kemudian memutuskan pindah ke Amerika Serikat, bersama anak laki-lakinya, Archie.

Baca Juga: Mulus saat Penerbangan, Kapal Luar Angkasa SN10 SpaceX Meledak Setelah Mendarat

Pengacara Sussex mengatakan bahwa mereka adalah korban dari kampanye kotor yang telah direncanakan, dengan memberi informasi menyesatkan dan berbahaya.

Juru bicara pribadi Meghan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, Meghan Markle merasa sedih dengan serangan yang ditujukan padanya.

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik," katanya.

Baca Juga: Balita Bergelantungan di Balkon Kondominium, Seorang Kurir Vietnam Tak Segan Ulurkan Tangan

Tuduhan itu muncul menjelang wawancara Harry dan Meghan yang sangat dinantikan dengan pembawa acara bincang-bincang Oprah Winfrey, yang akan disiarkan di jaringan AS CBS pada 8 Maret.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ABC Net Australia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x