"Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan saat vaksin mulai diluncurkan," kata Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategi dan teknis WHO untuk bahaya infeksi.
David berharap bahwa aka ada Herd Imunity, jika banyak orang yang kebal terhadap virus ini, maka angka penularan semakin turun.
David Heymann adalah seorang ahli epidemiologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine. Dia mengungkapkan lebih jauh bahwa konsep herd immunity disalahpahami.
"Tampaknya takdir (virus corona) SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 akan menjadi endemik, seperti halnya 4 virus corona lain yang menginfeksi manusia. Virus akan terus bermutasi saat berkembang biak di sel manusia," imbuhnya pada Desember 2020 lalu.
Kepala ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak berarti kita harus bebas dari protokol kesehatan seperti jaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan di masa depan.
Ia melanjutkan, peran pertama dari vaksin adalah untuk mencegah penyakit simptomatik, penyakit parah, dan kematian global.
Swaminathan tidak begitu yakin apabila vaksin itu benar-benar efektif, karena toh virus itu masih dapat menularkan.
Sehingga, Swaminathan meragukan jika yang sudah divaksin merasa seperti bebas dari penyakit. Tentu, hal ini menjadi kekhawatiran global yang harus dipikirkan lebih awal saat ini, mengingat tahun ini akan ada tantangan baru dari Covid-19.*** (Eto Kwuta/Flores Terkini)