Pemecatan itu lantaran dia dengan tegas mendesak PBB untuk menggunakan berbagai cara agar bisa membalikkan kudeta militer yang telah menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Lebih lanjut, Polisi bersiap lebih awal pada Minggu pagi dengan mengambil posisi strategis di lokasi protes utama di Kota Yangon.
Baca Juga: Militer Belum Kalah, Utusan Myanmar Harapkan PBB Lakukan Segala Cara untuk Menghentikan Kudeta
Sementara itu, pengunjuk rasa banyak yang mengenakan perlengkapan pelindung dan mulai berkumpul, kata saksi mata.
Polisi kemudian bergerak cepat untuk membubarkan massa protes.
"Polisi turun dari mobil mereka dan mulai melemparkan granat kejut tanpa peringatan," kata Hayman May Hninsi yang bersama sekelompok rekan guru di Yangon, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Baca Juga: Militer Belum Kalah, Utusan Myanmar Harapkan PBB Lakukan Segala Cara untuk Menghentikan Kudeta
Akibatnya, pengunjuk rasa berlarian mencari tempat perlindungan.
“Beberapa guru terluka saat berlari. Kami sedang menilai situasinya dan apakah akan keluar lagi atau tidak,” imbuhnya.
Para dokter dan pelajar dengan jas lab putih melarikan diri ketika polisi melemparkan granat setrum di luar sekolah kedokteran di bagian lain kota, menurut video yang beredar.