Surat-surat itu berbunyi mengatakan bahwa media sayap kanan AS seperti Newsmax, One America News Network (OANN), dan Fox News semuanya menyiarkan informasi yang salah tentang pemilu November 2020.
Baca Juga: BREAKING NEWS ‘Daft Funk’ Bubar! Satu Robot Meledak dalam Epilog Perpisahannya
Sedangkan Komite Energi dan Perdagangan DPR mengadakan audiensi tentang peran media tradisional dalam mempromosikan disinformasi dan ekstremisme.
Mosi Watkins menyatakan bahwa setelah kerusuhan terjadi, dia juga percaya pernyataan media sayap kanan bahwa kekerasan itu dilakukan oleh 'antifa' atau lainnya.
Namun, Newsmax membantah tuduhan dari Watkins tersebut.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Februari 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Kamu Butuh Motivasi untuk Bertahan
“Newsmax melaporkan kejadian di Washington D.C. saat mereka terungkap dan terus mengutuk kekerasan dan perilaku ilegal. Kami tidak pernah mengurangi beratnya tindakan yang dilakukan oleh mereka yang memasuki gedung DPR," kata juru bicara Newsmax dalam sebuat pernyataan, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Media OANN juga membantah tuduhan itu.
"Ketika pejabat pemerintah ingin membungkam media, terutama media yang menyoroti narasi palsu mereka, itu adalah serangan terhadap demokrasi dan kebebasan pers kita," katanya.
Baca Juga: Amerika Catat Angka Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia, Lebih dari 500 Ribu Orang