Boeing Company Desak 777 Jet Ditangguhkan Penerbangannya, Jepang Sudah Terapkan hingga AS Lakukan Inspeksi

- 22 Februari 2021, 20:40 WIB
Runtuhan dari pesawat jet Boeing 777 yang kini didesak untuk ditangguhkan izin terbangnya.*
Runtuhan dari pesawat jet Boeing 777 yang kini didesak untuk ditangguhkan izin terbangnya.* / Reuters/Reuters

PR CIREBON - Boeing Company mendesak maskapai penerbangan untuk menangguhkan 777 jet, jenis mesin sama yang menjatuhkan puing-puing di atas Denver pada akhir pekan lalu.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, desakan untuk menangguhkan 777 jet dilontarkan setelah regulator Amerika Serikat (AS) mengumumkan inspeksi tambahan.

Selain itu, Jepang juga menangguhkan penggunaan 777 jet sambil mempertimbangkan tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Sungguh Tragis! Kucing Hamil Tega Dibunuh dan Dipotong Keempat Kakinya oleh Orang Tak Dikenal

Pergerakkan yang melibatkan mesin Pratt & Whitney PW400 itu, dilakukan setelah insiden mesin kanan jet United Airlines 777 rusak pada Sabtu 20 Februari 2021 lalu.

Peristiwa tersebut menyebabkan selubung luar pelindungnya tersebar hingga ke area perumahan.

United mengatakan pada hari berikutnya, mereka akan secara sukarela dan sementara menghapus 24 pesawat aktifnya, beberapa jam sebelum pengumuman Boeing.

Baca Juga: Dianggap Berjasa, Anjing dan Kuda Dapat Tunjangan Pensiun di Polandia!

Boeing menyampaikan 69 dari 777 pesawat dengan mesin PW4000 dalam pelayanan dan 59 disimpan, di saat maskapai penerbangan telah melarang penerbangan, karena adanya penurunan permintaan terkait dengan pandemi Covid-19.

Sementara itu, pabrik merekomendasikan maskapai penerbangan untuk menangguhkan pengoperasiannya, sampai regulator AS. mengidentifikasi protokol inspeksi yang sesuai.

Landasan global wajib itu gagal, tetapi menjadi masalah lain bagi pembuat pesawat, setelah adanya krisis 737 MAX dan muncul kritik terhadap pengawasan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengenai 737 MAX.

Baca Juga: Palestina Kekurangan Dana untuk Program Vaksinasi Covid-19 Bagi Rakyatnya, Lantas Kemana Israel?

777-200 dan 777-300 yang terkena dampak karena lebih tua dan lebih hemat bahan bakar, daripada model yang lebih baru dan saat ini hanya diterbangkan oleh lima maskapai penerbangan, yakni Unites, Japan Airlines Co Ltd (JAL), ANA Holdings Inc, Asiana Airlines Inc dan Korean Air Lines Co Ltd.

Sebagian besar dari mereka akan menghentikan armada secara bertahap.

Masalahnya menyangkut Pratt & Whitney, salah satu dari tiga pembuat mesin yang awalnya terlibat dalam 777, yang tenaga mesinnya kurang dari 10 persen dari armada yang dikirimkan pada lebih dari 1.600 pesawat.

Baca Juga: Tolak Kediktatoran Militer, 10 Kelompok Etnis Bersenjata di Myanmar Bersatu dalam Upaya Menggulingkan Kudeta

Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan pemeriksaan awal terhadap pesawat berusia 26 tahun tersebut menunjukkan, sebagian besar kerusakan terjadi pada mesin kanan, hanya kerusakan kecil pada bagian pesawat lain.

Disebutkan inlet dan casing terpisah dari mesin dan dua bilah kipas retak, sementara bilah kipas lainnya menunjukkan kerusakan.

Pratt & Whitney, yang dimiliki oleh Raytheon Technologies Corp, mengatakan sedang berkoordinasi dengan operator dan regulator untuk mendukung interval inspeksi yang direvisi untuk mesin.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x