Seolah Tak Bosan Beri Serangan, Kini 4 Roket Hantam Pangkalan Udara Irak

- 21 Februari 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi roket. Lagi-lagi terima serangan, kali ini pangkalan udara Irak dihantam empat roket.*
Ilustrasi roket. Lagi-lagi terima serangan, kali ini pangkalan udara Irak dihantam empat roket.* /Pixabay/NASA-Imagery

PR CIREBON - Dalam sebuah pernyataan disebutkan bahwa setidaknya empat roket menghantam pangkalan udara Irak pada malam Sabtu, 20 Februari 2021.

Sementara pejabat lainnya menyampaikan, satu orang terluka di pangkalan udara Irak tepatnya pada tempat sebuah pesawat tempur layanan perusahaan Amerika Serikat.

Empat pejabat yang bicara tanpa menyebutkan nama mengungkapkan, orang yang terluka di pangkalan udara Irak itu bekerja untuk perusahaan Amerika Serikat.

Baca Juga: Berapi-api, Kepala Hizbullah Hassan Nasrallah Beri Peringatan untuk Balas Serangan pada Israel

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, tidak ada kelompok yang mengklaim serangan di pangkalan udara Balad di Provinsi Salah al-Din tersebut.

Jamal Akab selaku juru bicara media untuk provinsi tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa rudal itu telah mendarat di dekat pangkalan udara di area terbuka.

Pada Januari 2020, pangkalan, yang terletak sekitar 80 km di utara ibu kota, Baghdad, diserang oleh delapan roket Katyusha, melukai empat anggota angkatan udara Irak, termasuk dua perwira.

Baca Juga: Suriah Tangkis Serangan Rudal Israel dari Dataran Tinggi Golan

Dikabarkan, perusahaan pertahanan AS Sallyport memiliki kantor pusat di dalam pangkalan udara tersebut, dan sekarang ini mempunyai 46 personal yang dikontrak untuk memberikan layanan guna mendukung program F-16 Irak.

AS sebelumnya sudah melakukan evakuasi beberapa kontraktornya dari pangkalan, untuk alasan keamanan.

Hal ini merupakan serangan roket kedua yang menghantam pangkalan yang menampung pasukan atau kontraktor AS, dalam waktu kurang dari seminggu.

Baca Juga: Trump Bebas dari Sidang Pemakzulan, Pemimpin Senat AS: Dia Masih Bertanggung Jawab atas Serangan Capitol

Kelompok bersenjata, yang disebut beberapa pejabat Irak didukung oleh Iran, sebelumnya mengklaim insiden serupa di masa lalu.

Pekan lalu, satu kontraktor sipil asing tewas dan sembilan lainnya cedera setelah serangkaian serangan rudal di pangkalan militer di dalam bandara Erbil, di wilayah yang dikuasai Kurdi di Irak utara.

Serangan itu diklaim oleh kelompok bersenjata yang tidak begitu dikenal yang menyebut dirinya Awliya al-Dam, atau penjaga darah.

Baca Juga: Serangan Drone Houthi Menghantam Bandara Arab Saudi, Satu Pesawat Sipil Terbakar

Para pejabat Irak mengatakan kelompok itu memiliki hubungan dengan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), paramiliter Irak yang didirikan pada 2014 dari sebagian besar kelompok milisi Syiah untuk melawan ISIS.

Serangan hari Sabtu terjadi setelah NATO mengumumkan, akan meningkatkan misinya di Iran dari 500 personel menjadi 4.000 personel, demi memerangi sisa-sisa ISIS.

Peningkatan itu terjadi karena sebelumnya, koalisi pimpinan AS telah mengurangi kehadiran mereka di Irak secara bertahap, selama setahun terakhir ini.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x