Setelah Setujui Penggunaan Dua Vaksin Covid-19, Kini Rusia Setujui Vaksin Ketiga Kendati Belum Diuji Coba

- 21 Februari 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia. Rusia menyetujui penggunaan vaksin ketiga meskipun belum diuji coba.*
Ilustrasi vaksin Sputnik V buatan Rusia. Rusia menyetujui penggunaan vaksin ketiga meskipun belum diuji coba.* //Reuters/TATYANA MAKEYEVA

Sejak itu, menurut Menteri Kesehatan Rusia Mihkail Murashko, lebih dari dua juta orang Rusia telah divaksinasi dengan setidaknya dosis pertama Sputnik V.

Peluncuran vaksin kedua, yang dikembangkan oleh Vector Institute di Novosibirsk, sedang dimulai.

Baca Juga: Buka Bukaan Soal Hubungan Dengan Agnez Mo, Deddy Corbuzier Ternyata Pernah Jadi Pacar yang Posesif

“Saat ini, Rusia adalah satu-satunya negara yang sudah memiliki tiga vaksin untuk melawan Covid-19,” kata Perdana Menteri Mishustin, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Chumakov Center, yang didirikan pada 1955 di St Petersburg oleh Mikhail Chumakov, dikenal karena karyanya dengan ilmuwan AS Albert Sabin pada puncak Perang Dingin.

Ilmuwan itu menghasilkan produksi vaksin polio yang banyak digunakan.

Baca Juga: Bandingkan Kinerja Gubernur Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Ahok Kuasai Masalah, Anies Cuma Banyak Omong

Tidak seperti vaksin Sputnik V yang menggunakan virus flu tidak berbahaya yang dimodifikasi untuk memproduksi antigen dalam membantu sistem kekebalan tubuh, vaksin CoviVac adalah vaksin ‘whole-virion’.

Artinya, vaksin itu  terbuat dari virus corona yang telah dinonaktifkan, atau kehilangan kemampuannya untuk bereplikasi.

"Vaksin yang kami kembangkan mencerminkan seluruh sejarah ilmu vaksin Rusia serta global," kata direktur Chumakov Centre, Aidar Ishmukhametov.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x