Sejak menjabat, Joe Biden telah memesan tambahan 100 juta dosis vaksin Pfizer, sehingga total menjadi 300 juta, cukup untuk 150 juta orang.
Dalam penggunaannya, vaksin Pfizer dan Moderna masing-masing membutuhkan dua dosis.
Joe Biden mengatakan, Pfizer setuju untuk mempercepat pengiriman setelah Biden menerapkan Undang-undang Produksi Pertahanan, yang memungkinkan pemerintah untuk menasionalisasi manufaktur dalam keadaan darurat.
Tidak seperti Moderna, Pfizer menolak partisipasi penuh dalam program pengembangan vaksin Operation Warp Speed pemerintah di bawah mantan presiden Donald Trump.
CEO Pfizer, Albert Bourla memperkenalkan Joe Biden, menyebutnya sebagai sekutu hebat yang membantu mendapatkan bahan untuk meningkatkan kapasitas.
Baca Juga: Kronik Banjir Jakarta: Himbauan Simpan Cadangan Makanan hingga Pengalihan Arus Lalu Lintas
Bourla mengatakan bahwa perusahaan akan menggunakan lebih banyak kapasitas produksi dan bekerja dengan pemasok baru untuk meningkatkan produksi vaksin yang dikembangkannya dengan BioNTech.
Joe Biden secara teratur memuji kemajuan pemerintahannya yang mempercepat vaksinasi, dan telah mendorong setiap warga Amerika yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan suntikan.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda tanggal kapan krisis ini akan berakhir tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa kami melakukan segala kemungkinan agar hari itu datang lebih cepat daripada nanti," kata Joe Biden.***