Menurut juru bicara Biro Imigrasi Regional Tokyo, sebanyak 130 tahanan di fasilitas itu telah diuji Covid-19.
Tidak ada kasus yang serius, dan semua tahanan yang terinfeksi tetap dikarantina dari orang lain.
Perwakilan tersebut menolak mengomentari kewarganegaraan dari tahanan yang terinfeksi, dengan alasan masalah privasi.
Sistem penahanan Jepang untuk pelanggar hukum imigrasi dan pencari suaka telah banyak dikritik karena standar medisnya, pemantauan tahanan dan tanggapan terhadap keadaan darurat.
Baca Juga: Ilmuwan Jerman Yakini Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan, Begini Alasannya
"Banyak tahanan dikunci di ruang kecil dan tertutup," kata Motoko Yamagishi, kepala kelompok hak-hak migran.
"Sangat disayangkan wabah seperti itu terjadi di pusat," lanjutnya.
Jepang telah melaporkan 151 kasus varian dari Inggris, Afrika Selatan dan Brasil, menurut kementerian kesehatan. Negara ini telah memiliki lebih dari 400.000 kasus Covid-19 dengan 7.194 kematian.***