Network
PR CIREBON - Italia memerintahkan aplikasi media sosial TikTok untuk memblokir akun pengguna mana pun di Italia yang usianya tidak dapat diverifikasi.
Pemerintah meminta karena adanya seorang gadis berusia 10 tahun yang merekam kematiannya saat menggunakan aplikasi video milik Tiongkok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, pengawas privasi data negara tersebut mengatakan bahwa meskipun TikTok telah berkomitmen.
Baca Juga: Batalkan Lagi Kebijakan Donald Trump, Joe Biden akan Izinkan Transgender Daftar di Militer AS
Melarang pendaftaran untuk anak-anak berusia di bawah 13 tahun, namun tetap mudah untuk menghindari aturan ini.
Akibatnya, TikTok harus memblokir akun pengguna yang belum diverifikasi hingga setidaknya 15 Februari sampai menunggu informasi lebih lanjut.
Seorang juru bicara TikTok di Italia menyampaikan perusahaan sedang menganalisis permintaan yang diterima dari otoritas setempat.
Baca Juga: Dalami Kasus Korupsi Bansos, Sejumlah Pejabat Kemensos Diperiksa KPK, Siapa Saja?
"Privasi dan keamanan adalah prioritas mutlak untuk TikTok dan kami terus bekerja untuk memperkuat kebijakan kami, proses kami dan teknologi kami untuk melindungi komunitas kami"
"Dan pengguna yang lebih muda pada khususnya," katanya dalam komentar email, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Daily Sabah.
Dimiliki oleh ByteDance Tiongkok, TikTok telah berkembang pesat dalam popularitas di seluruh dunia, terutama di kalangan remaja.
Baca Juga: Shopee SMS Tiba, Waktunya Belanja Bulanan Murah dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1!
Keputusan itu diambil setelah seorang gadis meninggal karena sesak napas di Palermo, Sisilia, kasus yang mengejutkan masyarakat Italia.
Orang tuanya mengatakan dia telah mengikuti tren yang berlangsung di TikTok, apa yang disebut dengan "blackout", memasang sabuk di leher dan menahan napas saat merekam dirinya sendiri di telepon.
"TikTok adalah dunianya, begitu juga YouTube. Begitulah cara dia menghabiskan waktunya," kata ayah gadis itu, Angelo Sicomero pada Sabtu, 24 Januari 2021.***
