Sidang Pemakzulan Donald Trump Dikabarkan Sebabkan Keretakan pada Partai Republik AS

- 25 Januari 2021, 07:20 WIB
Sidang Pemakzulan kepada Donald Trump Dikabarkan Sebabkan Keretakan dalam tubuh Partai Republik.*
Sidang Pemakzulan kepada Donald Trump Dikabarkan Sebabkan Keretakan dalam tubuh Partai Republik.* /Instagram.com/@realdonaldtrump



PR CIREBON – Sidang pemakzulan kedua dari mantan Presiden AS Donald Trump dengan tuduhan menghasut penyerbuan mematikan di Capitol akan dilakukan Februari 2021 mendatang.

Kasus itu dikabarkan telah memperburuk keretakan di antara sesama Partai Republik.

Setidaknya satu orang dari Partai Republik, Senator Mitt Romney, mengatakan dia percaya persidangan itu dapat mengarah pada pemungutan suara yang melarang Trump dari jabatannya di masa depan.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Ingatkan Pendidik Tidak Abai Nilai Kebangsaan, Ferdinand Hutahaean Ceritakan Toleransi Masa SD

Sepuluh orang dari Partai Republik bergabung dengan DPR AS dalam pemungutan suara untuk memakzulkan Trump atas tuduhan menghasut pemberontakan, dan DPR akan mengajukan dakwaan tersebut ke Senat.

Para pemimpin Senat yang terpecah setuju untuk memulai persidangan dalam dua minggu, menyisakan waktu untuk mengonfirmasi beberapa calon Kabinet Presiden Joe Biden.

"Pasal pemakzulan yang dikirim oleh DPR menunjukkan perilaku yang tidak dapat didakwa," ujar Mitt Romney, seorang kritikus Trump pada Minggu, 24 Januari 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Waspada, Ternyata Gejala Terinfeksi Covid-19 Dapat Terlihat dari Kondisi Kulit

“Cukup jelas bahwa selama setahun terakhir ini, ada upaya untuk merusak pemilu Amerika Serikat dan itu bukan oleh Presiden Biden, melainkan oleh Presiden Trump,” lanjutnya Mitt Romney,

Sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters Senin, 25 Januari 2021.

Pada malam setelah pendukung Trump menyerbu Capitol AS banyak Partai Republik mengutuk kekerasan tersebut.

Baca Juga: Italia Minta TikTok Blokir Penggunanya Pasca Insiden Gadis Berusia 10 Tahun Meninggal Dunia

Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell pekan lalu menyalahkan Trump atas serangan kekerasan itu, dengan mengatakan dia memprovokasi massa.

Tetapi sejumlah besar anggota parlemen Republik telah mengajukan keberatan atas pemakzulan tersebut.

Senator Tom Cotton, misalnya, mengatakan Senat bertindak di luar kewenangan konstitusionalnya dengan mengadakan persidangan.

Baca Juga: Tak Disangka, Seekor Kucing di Korea Selatan Dilaporkan Positif Covid-19

"Saya pikir banyak orang Amerika akan heran bahwa Senat menghabiskan waktunya untuk mencoba memvonis"

"Mencopot dari jabatannya seorang pria yang meninggalkan jabatannya seminggu yang lalu," kata Tom Cotton.

Sedangkan Romney mengatakan dia setuju dengan apa yang dia sebut sebagai tindakan hukum dominan bahwa persidangan pemakzulan masih bisa dilakukan setelah seseorang meninggalkan jabatan.

Baca Juga: Para Bumil Harus Tahu! Ternyata Telur Rebus Mengandung Banyak Nutrisi untuk Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

“Akuntabilitas membutuhkan persidangan, karena Trump telah memimpin upaya untuk merusak pemilu nasional yang dimenangkan Biden,” kata Romney.

Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan persidangan akan adil tetapi berjalan dengan kecepatan yang relatif cepat.

"Ini akan menjadi persidangan yang adil tetapi akan bergerak relatif cepat," kata Schumer dalam konferensi pers di New York.

Baca Juga: Tak Terima Dibentak Balik Saat Ingatkan Sopir Truk yang Tidak Pakai Masker, Oknum Satpol PP Cimahi Beri Bogem

Dia mengatakan persidangan itu tidak boleh memakan terlalu banyak waktu karena pihaknya memiliki banyak tugas lain untuk dilakukan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x