Ilmuwan Temukan Bukti Manusia Purba Melakukan Hibernasi

- 22 Desember 2020, 07:02 WIB
Ilustrasi gunung es Antartika.
Ilustrasi gunung es Antartika. /Pixabay
PR CIREBON - Menurut penelitian, manusia purba bisa melakukan berhibernasi untuk bertahan hidup di musim dingin seperti yang dilakukan beberapa hewan modern.
 
Para ilmuwan sampai pada kesimpulan tersebut usai memeriksa sisa-sisa fosil manusia yang ditemukan beberapa waktu ini.
 
Para ilmuwan menemukannya di ruang pemakaman gua yang dikenal sebagai Sima de los Huesos atau 'Lubang Tulang' situs arkeologi Atapuerca dekat Burgos di utara Spanyol.
 
 
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Independent, para ilmuwan meneliti dengan menggunakan mikroskop dan CT scan.
 
Para akademisi menemukan bahwa tulang yang berusia sekitar 430.000 tahun itu memiliki lesi dan kerusakan tulang lain yang serupa dengan yang terlihat pada hewan yang berhibernasi.
 
Dengan memperlambat metabolisme mereka, diperkirakan bahwa spesies manusia purba bisa tidur selama berbulan-bulan untuk menghadapi musim dingin, dimana saat itulah persediaan makanan akan sangat langka.
 
 
Kepala Atapuerca Foundation dan Antonis Bartsiokas dari Democritus University of Thrace di Yunani, Juan-Luis Arsuaga menganggap, manusia dapat menjalankan hypometabolism dengan analogi hibernasi terdengar seperti fiksi sains.
 
Namun, dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal L'Anthropologie edisi Desember, mereka menunjukkan bahwa 'mamalia dan primata primitif' sama seperti Galago dan kukang yang bisa berhibernasi.
 
Hal itu menunjukkan bahwa dasar genetik dan fisiologi untuk hypometabolism semacam itu dapat dipertahankan, bahkan ada banyak spesies mamalia, termasuk manusia.
 
 
“Ini adalah (temuan) argumen yang sangat menarik dan pasti akan memicu perdebatan," tutur Patrick Randolph-Quinney, antropolog forensik di Universitas Northumbria, Newcastle, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.
 
Situs Sima de los Huesos telah digali setiap tahun sejak 1983 dan 5.500 sisa kerangka manusia telah digali di sana hingga saat ini, menurut situs web Yayasan Atapuerca.
 
Tulang-tulangnya, yang diyakini sengaja dibuang ke dasar gua, telah menghasilkan banyak petunjuk tentang evolusi manusia purba di Eropa.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x