Menteri Pakistan Menarik Tweet Berisi Hinaan Kepada Emmanuel Macron

- 23 November 2020, 10:20 WIB
Ilustrasi bendera Prancis dan Muslim. /
Ilustrasi bendera Prancis dan Muslim. / /PIXABAY/MichelV/senjakelabu29/


PR CIREBON - Seorang menteri Pakistan menarik komentar yang dia buat sebelumnya bahwa Presiden Emmanuel Macron memperlakukan Muslim seperti Nazi memperlakukan orang Yahudi dalam Perang Dunia Kedua.

Menteri luar negeri Prancis telah menuntut pihak berwenang Pakistan untuk menarik komentar yang diposting di Twitter oleh Menteri Federal untuk Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari.

Dia memposting pernyataan itu setelah bentrokan antara Pakistan dan Prancis atas penerbitan gambar Nabi Muhammad oleh majalah Prancis.

Baca Juga: Masih Banyak Kasus Positif Covid-19, Anies Baswedan Umumkan PSBB DKI Jakarta Diperpanjang

Gambar-gambar tersebut telah memicu kemarahan dan protes di dunia Muslim, khususnya di Pakistan.

"Macron melakukan kepada Muslim apa yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi - anak-anak Muslim akan mendapatkan nomor ID (anak-anak lain tidak akan) seperti orang Yahudi dipaksa untuk mengenakan bintang kuning di pakaian mereka untuk identifikasi," kata Mazari dalam sebuah tweet.

Namun artikel itu diubah sebelumnya untuk mencerminkan fakta bahwa gagasan itu, jika diterapkan, akan diterapkan pada semua anak di Prancis dan tidak hanya untuk anak-anak Muslim.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Keterpakaian Ruang Isolasi dan Rawat Inap Membludak di Jakarta

Dalam tweet lanjutannya pada hari Minggu, 22 November 2020 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jerussalem Post,  Mazari awalnya menggandakan klaimnya menyusul kecaman oleh kementerian luar negeri Prancis yang menggambarkan mereka sebagai "kebohongan yang mencolok, dijiwai dengan ideologi kebencian dan kekerasan."

Kemudian Mazari memperbaharui cuitannya dengan menulis,

"Artikel yang saya kutip telah dikoreksi oleh publikasi yang relevan, saya juga telah menghapus tweet saya yang sama."

Dia mengatakan dia telah diberitahu tentang koreksi oleh duta besar Prancis untuk Pakistan.

Baca Juga: Bansos Tunai Hingga 2021, Kemensos: Jika Belum Pernah Dapat Laporan Ke Dinsos atau Kecamatan

Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada radio RTL bahwa komentar tersebut tidak dapat diterima dan harus ditarik dari Twitter, tetapi mengatakan dia tetap berhati-hati karena beberapa media telah dimanfaatkan dan sejak itu mengklarifikasi artikel mereka.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x