Network
PR CIREBON - Bagi Anda yang akan keluar rumah sebentar, terutama saat liburan panjang dan musim hujan saat ini, sebaiknya tidak melupakan tabir surya, karena meski tertutup awan, sinar matahari bisa menembus hingga 90 persen, kata dokter kulit sekaligus direktur medis Klinik Dermalogia Arini Astasari Widodo.
"Tabir surya tetap diperlukan di musim hujan. Tabir surya harus tetap dipakai selama ada pajanan sinar matahari. Meskipun terhalang awan, matahari tetap dapat menembus sampai 90 persen," katanya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Dokter sekaligus dosen UKRIDA ini mengingatkan adanya risiko infeksi jamur karena musim hujan yang basah dan menyebabkan jamur berkembang biak. Jamur ini sering muncul di area yang lembab dan berkeringat seperti kaki, sela paha, rambut, dan ketiak.
Baca Juga: PANDI Digitalkan Aksara Jawa, Pemerintah DIY Dukung Sepenuhnya: Menjadi Perhatian Khusus
Manifestasi dan jenis jamur bisa bermacam-macam. Salah satu yang sedang hangat dibicarakan adalah pityrosporum folliculitis atau yang biasa dikenal dengan istilah fungal acne. Jamur ini sering muncul di punggung karena merupakan daerah yang lembab dan berkeringat, apalagi jika menggunakan bahan berminyak di punggung seperti minyak pijat.
Untuk menghindari masalah jamur, Arini menganjurkan agar Anda mengenakan pakaian yang menyerap keringat, berganti pakaian setelah berkeringat, dan mandi secara rutin minimal dua kali sehari.
Waspadai juga alergi dingin, alergi bahan jamur, atau eksim yang disebabkan bahan jamur yang gejalanya bervariasi, antara lain kurap, kudis, kutu air, dan keputihan.
Baca Juga: UU Ciptaker Hanya Regulasi Tidak Ada Stimulus, Rizal Ramli Sebut Banyak Birokrat yang Brengsek
Cuci tangan Anda dengan bersih, hindari berbagi barang pribadi, jaga kebersihan area umum, hindari kelembaban berlebihan dan aktivitas yang menyebabkan keringat berlebih.***
