Mulai Rencanakan Aset Warisan demi Hindari Sengketa Keluarga, Berikut Tipsnya

- 18 Oktober 2020, 20:21 WIB
Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /PIXABAY/Mohamad Trilaksono

PR CIREBON - Seiring bertambahnya usia, Anda dapat memulai pengaturan warisan dalam keluarga Anda, termasuk kepada pasangan dan anak-anak, perlu perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa hal itu tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji dalam siaran persnya, yang dilansir Pikiran-Rakyat-Cirebon.com dari Antara mengatakan "Dengan melakukan perencanaan warisan tentunya akan meminimalkan sengketa dalam keluarga dan warisan benar-benar jatuh ke tangan keluarga”

Jika tidak dengan baik di rencanakan, ini akan menimbulkan perpecahan antar anggota keluarga, terlebih juga memakan biaya dan waktu.

Baca Juga: Intensitas Curah Hujan Tinggi Selama Oktober, Tiga Daerah Indonesia Patut Waspada Efek La Nina

Untuk menghindari hal itu terjadi, mendaftar semua aset yang dimiliki termasuk tabungan, deposito, reksa dana, rumah, kendaraan, emas, dan surat berharga lainnya adalah cara yang tepat.

Setelahnya, hitung kembali nilai keseluruhan untuk memastikan nilai aset tersebut sudah cukup untuk menanggung anggota keluarga yang masih dan akan membutuhkan biaya hidup selama jangka waktu yang ditentukan oleh Anda.

Metode penghitungan sederhana adalah dengan menggunakan rumus, yaitu dengan mengalikan pendapatan tahunan dengan jangka waktu yang diperlukan.

Baca Juga: Kabar Baik: Pasien Sembuh Covid-19 Meningkat, RSD Wisma Atlet Catat Capai 19.921 Orang

Katakan, penghasilan bulanan Anda Rp 20 juta, ditambah tunjangan hari raya satu kali (THR), maka total penghasilan Anda selama setahun adalah Rp 260 juta. Kemudian, diperkirakan setidaknya keluarga ini bisa bertahan dengan penghasilan alternatif Rp 1,3 miliar selama 5 tahun.

"Inilah jumlah dana yang harus dipersiapkan selama masa produktif. Namun, nilai di atas belum memperhitungkan kenaikan inflasi dan pengeluaran besar mendadak lainnya, misalnya biaya pengobatan karena sakit, renovasi rumah, dan lainnya yang dapat membuat nilai uang semakin menurun," katanya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x