Mitos atau Fakta: Menarik Napas Dalam-dalam Bisa Mengurangi Rasa Panik, Begini Penjelasan Psikiater

- 27 Juni 2020, 14:55 WIB
ILUSTRASI sedih.
ILUSTRASI sedih. /pexels/

PR CIREBON – Banyak orang yang percaya bahwa dengan menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya perlahan disebut sebagai cara ampuh untuk mengurangi kepanikan.

Hal tersebut sering dilakukan ketika terjadi suatu masalah atau sedang dihadapkan pada keadaan yang membuat terkaget-kaget, contoh tiba-tiba terjadi goncangan gempa bumi.

Baca Juga: Turuti Dukunnya di Garut, Pedagang Bakso Cuanki Mengaku Ludahi Mangkuk Pembeli untuk Penglaris

Cara itu disebut dapat mengatasi efek hiperventilasi alias napas berlebihan yang terlalu cepat akibat rasa panik dan kecemasan berlebih. 

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, meski napas berlebihan yang terlalu cepat, kadar oksigen yang dihirup sedikit. Kekurangan oksigen tentu berdampak buruk pada tubuh.

Baca Juga: Buntuti Jejak Twitter, Facebook Bakal Labeli Konten Layak Diberitakan pada Postingan dan Iklan

"Kalau terus-terusan panik, bisa terjadi tangan kesemutan sampai muka terasa kebas karena hormon stres terpicu," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, Rabu, 24 Juni 2020.

Ketika seseorang bernapas pendek-pendek, rasa cemasnya akan meningkat. Mencoba untuk menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam dapat menurunkan tingkat kecemasan secara efektif. Kendati demikian, efeknya hanya berlangsung sementara.

"Sumber kecemasannya yang harus diturunkan," ujar dia.

Baca Juga: Ekonomi Terpuruk dan Sumber Daya Menipis, Malaysia Sudah Tidak Bisa Menampung Pengungsi Rohingya

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x