Makin Banyak Kelompok Usia Kena Serangan Jantung

- 9 Juli 2022, 17:19 WIB
Kelompok Usia Produktif makin mudah terkena serangan jantung./pikiran-rakyat.com
Kelompok Usia Produktif makin mudah terkena serangan jantung./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Kaum muda tidak lagi masuk dalam kelompok yang resisten atau tahan terhadap penyakit jantung. Penyakit jantung terus menyerang kelompok usia produktif. Tidak bisa dikatakan, penyakit ini hanya menyerang kelompok yang sudah berumur.

Kalangan kawula produktif yang terbiasa dengan gaya hidup yang serba instant, makanan yang berbau junkfood, lemak yang berlebih akhirnya terstimulir menjadi generasi yang begitu rentan terserang penyakit jantung.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebut penyakit ini sebagai penyebab kematian tertinggi. Pada 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena penyakit jantung koroner. Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang diketahui mengidap penyakit ini pada 2013. Dari jumlah tersebut, penyakit jantung koroner lebih sering terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: Terhadang An Se Young, Gregoria Mariska Gagal Melaju ke Final Malaysia Master

Spesialis Jantung & Pembuluh Darah dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp.JP (K), Ph.D, FIHA dari Ikatan Dokter Indonesia dalam siaran resmi yang diterima Sabtu, seperti yang dilaporkan Antara  menjelaskan penyakit jantung koroner adalah gangguan kesehatan akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner oleh plak aterosklerosis dari timbunan lemak, kalsium, maupun akibat degeneratif atau proses penuaan.

Gambaran ini, seperti yang ditulis Nanien Yuniar di Antara, memastikan  penyakit jantung koroner tak hanya dialami oleh orang yang berusia lanjut, tapi sudah bergeser menyerang kelompok usia produktif.

Baca Juga: Chico Aura Dwi Wardoyo Tembus Final Malaysia Master...!

Penanganan penyakit jantung koroner umumnya melibatkan perubahan pola hidup yang dikombinasikan dengan obat-obatan atau prosedur medis. Pemberian obat  sebaiknya sejalan dengan tindakan revaskularisasi, baik pemasangan ring jantung (stent) atau operasi bypass pada kondisi penyakit jantung koroner yang berat, demi mencegah gangguan jantung yang lebih lanjut.

Yang harus diwaspadai, apabila timbul tanda-tanda  keringat dingin, tubuh lemah, dan jantung berdebar, selanjutnya pingsan. Rasa sakit tersebut dapat berkurang dengan istirahat, tetapi bertambah berat jika beraktivitas.***

Halaman:

Editor: Aria Zetra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x