RSHS Bandung dan RSUP Dr Sardjito Jadi Pusat Pengembangan Robotik Bedah Jarak Jauh. Ini Manfaatnya

- 26 Juni 2022, 11:39 WIB
Tangkapan layar Seminar Bedah Jarak Jauh Robotik yang diselenggarakan Kemenkes RI, Selasa1 4 Juni 2022
Tangkapan layar Seminar Bedah Jarak Jauh Robotik yang diselenggarakan Kemenkes RI, Selasa1 4 Juni 2022 /

SABACIREBON –Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta menjadi tempat pengembangan Pusat Bedah Robotik Indonesia untuk memfasilitasi pengembangan layanan bedah jarak jauh.

Fasilitas Pusat Bedah Robotik itu berawal dari inisiasi business matching pada Health Business Forum, dibuat suatu desain proyek multi tahun dan multi pemangku kepentingan Robotic Telesurgery 2021-2024.

Baca Juga: Fuschia, Kontestan Filipina jadi Pemenang Kontes Transgender Terbesar yang Digelar di Thailand

Menurut Staf Khusus Menkes Bidang Ketahanan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Prof Laksono Trisnantoro, tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi proyek bedah robotik juga mempunyai nilai edukasi.

"Proyek bedah robotik merupakan proyek multi tahun yang bertujuan meningkatkan akses layanan dan mutu layanan kesehatan untuk daerah yang tidak terjangkau di Indonesia.

Baca Juga: Pruduser James Bond: Pangeran Wlliam Kadidat Sempurna Perankan Agen 007

Menurut Prof Laksono straateginya adalah menggunakan Robotic Telesurgery sebagai bagian dari program telemedisin,” kata Prof Laksono Trisnantoro melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 26 Juni 2022 pagi.

 "Dengan diberikannya akses transfer pengetahuan dan alih teknologi, industri dalam negeri juga mampu memproduksi alat dan sparepart-nya di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencukupi," katanya.

Baca Juga: Harbour Merasa Aneh Menjadi bagian dari Stanger Things, Membuat Orang Terkesima

Laksono mengatakan program robotic telesurgery hingga saat ini dalam tahap pelatihan para dokter bedah dengan Virtual Reality (VR) Simulator Robotic Telesurgery.

"Kurikulum pelatihan bedah robotik akan tersertifikasi dan terakreditasi, sehingga ke depan keahlian bedah robotik direkomendasikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan spesialis dokter bedah di Indonesia," kata Laksono.

Baca Juga: Inilah Panduan dari Menag Terkait Pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Pelaksanaan Hewan Kurban

Program tersebut mendukung transformasi layanan sekunder berbasis teknologi kesehatan melalui layanan operasi atau bedah jarak jauh. Ke depannya, teknologi tersebut dapat menurunkan pasien rujukan ke RS tipe A atau RS Rujukan Nasional dengan pelayanan bedah jarak jauh.

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x