Inilah Gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi yang Perlu Diketahui dan Diwaspadai

- 20 Mei 2022, 15:56 WIB
Peternak Bangkit Ratista (30) di Kampung Cikoneng Desa Cibiru Wetan Cileunyi Kab. Bandung
Peternak Bangkit Ratista (30) di Kampung Cikoneng Desa Cibiru Wetan Cileunyi Kab. Bandung /

SABACIREBON-Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang heboh mengharuskan peternak dan stakeholder terkait harus benar-serius menangani dan mencegah penularan.

Seorang peternak, Bangkit Ratista menyebutkan, ia menerapkan protocol kesehatan sapi untuk melindungi 68 sapi yang sedang dibesarkannya untuk persiapan Idul Adha.

Baca Juga: PMK Mendorong Bangkit Rustia Menerapkan Protokol Kesehatan Sapi, tidak Ubahnya Protokol Kesehatan Covid-19

Protokol kesehatan sapi yang ketat karena ganasnya serangan PMK. “Bila terserang, sejak terinfeksi dan tidak diobati, sapi hanya akan bertahan 2 pekan,” tutur peternak alumni Fakultas Pertanakan Unpad tahun 2014 ini.

Menurut Bangkit, gejala sapi yang terserang PMK selera makannya berkurang. Bila dilihat dalam mulutnya akan terdapat bolong-bolong. “Ya… semacam sariawan,” tuturnya.

Baca Juga: Potensi Kerugian Ekonomi Akibat Penularan PMK di Bekasi Bisa Capai Rp263 Miliar per Tahun

Dengan kondisi itu, jika tidak diobati, maka sapi tidak akan mau makan sama sekali . Beratnya pasti berkurang. “Bila dibiarkan, paling bertahan 2 minggu,” tuturnya Kamis 19 Mei 2022.

Selain itu, kukunya akan terdampak sampai melepuh atau lepas dari kakinya. Tidak jarang, sebelum kuku lepas, sapi sudah mati.

Untuk pencegan penularan, ia mensterilkan kandang, dengan cara tidak ada yang masuk ke kandang sembarangan. “Yang boleh masuk orang tertentu,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x