Jangan Salah Artikan, Ketahui 9 Mitos Umum Tentang Penyakit Jantung

- 19 Februari 2020, 09:21 WIB
ILUSTRASI kesehatan jantung. Penelitian menyebut penyakit jantung koroner berpotensi tinggi menyerang usia muda.*
ILUSTRASI kesehatan jantung. Penelitian menyebut penyakit jantung koroner berpotensi tinggi menyerang usia muda.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Anda mungkin merupakan seorang multi-tasker yang bekerja sepanjang waktu. Namun, apakah anda juga tahu bahwa jantung anda bekerja sepanjang waktu untuk anda?

Jantung adalah salah satu organ terpenting yang akan memompakan darah ke seluruh tubuh dan membantu dalam mengangkut oksigen juga nutrisi ke jaringan dan menghilangkan karbon dioksida beserta racun.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 19 Februari 2020: Pisces Tetaplah Sabar dan Capricorn Perhatikan Diri Sendiri

Karena itu, merawat jantung sangatlah penting dan perlu mewaspadai kesalahpahaman tentang jantung sehingga dapat menjaga kesehatan jantung juga mencegahnya terjadi

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Boldsky, berikut mitos dan fakta umum mengenai penyakit jantung yang jarang diketahui.

Baca Juga: Marak Penjualan Ponsel dengan Harga Murah, Simak Cara Mengetahui iPhone Asli atau Palsu

1. Mitos: Wanita muda tidak memiliki risiko penyakit jantung

Faktanya, menurut American Heart Association, penyakit jantung mempengaruhi wanita dari semua kelompok umur dan terutama wanita lebih muda yang menggunakan pil KB dan merokok, akan meningkatkan risiko mereka sebesar 20 persen.

Selain itu, jika menjalani gaya hidup yang tidak aktif, maka akan menyebabkan penumpukan plak dan menyebabkan penyumbatan arteri di kemudian hari.

Baca Juga: Parasite Dituding Plagiat Film Minsara Kanna, CJ Entertainment Mulai Tanggapi Laporan Produser India

2. Mitos: Penyakit jantung lebih umum di antara pria daripada wanita

Faktanya, wanita lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada pria. Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian pada wanita di atas usia 65 tahn. Mereka berada pada peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit jantung.

3. Mitos: Diabetes tidak akan menyebabkan penyakit jantung jikan menggunakan obat diabetes

Faktanya, memiliki obat diabetes akan mengutangi kadar gula darah dan mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit ginjal, dan lainolan.

Namun, penurunan kadar gula darah memiliki efek yang lebih kecil pada pembuluh darah besar yang meradang dan sakit yang kan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon Rabu 19 Februari 2020: Pagi Cerah, Kejaksaan dan Suranenggala Dibasahi Hujan dari Siang hingga Malam Hari

4. Mitos: Jika memiliki riwayat penyakit jantung keluarga

Faktanya, meskipun orang-orang dengan riwayat keluarga dengan penyakit jantung berada pada risiko yang meningkat, anda dapat mengambil beberapa langkah untuk menurunkan risiko sampai batas tertentu.

Ini termasuk melibatkan aktivitas fisik, makan makanan yang menyehatkan jantung, mengendalikan kolesterol, mengelola tekanan darah, menghindari merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.

Baca Juga: Bicara Terkait Lagu Barunya, Kim Jae Hwan Mengaku Ingin Menyanyi Sampai Rambutnya Beruban

5.  Mitos: Jika berhenti merokok, tidak dapat menurunkan risiko penyakit jantung

Faktanya, begitu berhenti merokok, tubuh akan mulai berfungsi dengan baik. Menurut Harvard Health, hanya satu tahun setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung akan turun hingga 50 persen.

6. Mitos: Penyakit jantung bisa dikurangi dengan asupan vitamin dan suplemen

Faktanya, tidak jelas apakah mengonsumsi vitamin dan suplemen dapat mengurangi risiko penyakit antung.

Namun, diketahui fakta bahwa penyakit jantung hanya dapat dicegah jika beralih ke gaya hidup sehat seperti tidak merokok, diet sehat, dan tetap aktif secara fisik.

Baca Juga: Usai Diperpanjang, Satgas Antimafia Bola Terima Kunjungan Pemilik Bali United, Ada Apa?

7. Mitos: Wanita aktif tidak terkena penyakit jantung

Faktanya, tetap aktif secara fisik tidak akan menurunkan risiko penyakit jantung. Wanita yang berolahraga secara teratur dapat memiliki faktor risiko lain yang menyebabkan penyakit jantung seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, dan obesitas.

8. Mitos; Jika memiliki penyakit jantung, harus makan sedikit lemak

Faktanya, diet rendah lemak jenuh direkomendasikan untuk penderita penyakit jantung, namun, lemak tak jenuh yang ditemukan dalam makanan seperti ikan berlemak, zaitun, alpukan, kacang-kacangan dan minyak nabati bermanfaat bagi jantung. Mengonsumsi ikan dua kali seminggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Cari Tahu 6 Tanda dan Gejala Adanya Gumpalan Darah

9. Mitos: Jika tidak memiliki gejala, tidak menderita penyakit jantung

Faktanya, menurut American Heart Association, 64 persen wanita yang meninggal mendadak karena penyakit jantung tidak memiliki gejala sebelumnya karena fakta bahwa tanda-tandanya sangat berbeda antara pria dan wanita.

Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa anda tidak memiliki masalah kesehatan terkait jantung.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x