PR CIREBON – Satu dari empat orang di dunia mengalami gangguan pendengaran hingga tahun 2050.
Gangguan pendengaran itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah laporan.
Laporan WHO soal gangguan pendengan tersebut dirilis di Jenewa pada Selasa, 2 Maret 2021 kemarin.
Baca Juga: Dituduh Lakukan Sterilisasi pada Wanita Muslim Uighur, Tiongkok: Wanita Uighur Pezina dan Pembohong
Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, kehilangan pendengaran yang tidak dirawat akan berdampak buruk pada kemampuan berkomunikasi, belajar, dan mencari nafkah.
Selain itu, kehilangan pendengaran juga akan memengaruhi kesehatan mental dan kemampuan manusia dalam mempertahankan hubungan.
Sebagaimana diberitakan di Kabar Besuki dalam artikel "Gawat! WHO Prediksikan Setidaknya 2.5 Miliar Penduduk Dunia Akan Mengalami Gangguan Pendengaran di Tahun 2050" seperti dilansir dari situs WHO, laporan tersebut menggarisbawahi kebutuhan untuk mencegah dan mendeteksi dini gejala kehilangan pendengaran.
Baca Juga: Miliarder Jepang Cari Teman untuk Menemaninya dalam Perjalanan Mengelilingi Bulan, Mau?
Laporan tersebut juga menyatakan, semakin tinggi kasus kehilangan pendengaran di masa depan akan terjadi karena sebagian masyarakat menganggap sepele gejalanya.
Sebagian besar negara di dunia juga tidak memiliki sistem kesehatan pendengaran yang baik.