Network
PIKIRAN RAKYAT - YG Entertainment merupakan agensiyang masuk ke dalam 'big 3', sebutan untuk 3 Agensi terbesar di Korea Selatan bersama SM Entertainment dan JYP Entertainment.
Sebelumnya YG Entertainment dirumorkan keluar dari 'big 3' karena tergantikan oleh agensi Big Hit yang menanungi BTS.
Hal itu disebabkan karena skandal-skandal besar di YG yang terjadi di tahun 2019 dan membuat agensi tersebut mengalami penurunan saham.
Baca Juga: 10 Karakteristik Perempuan yang Nyaman Sendirian, Tidak Mudah Bergantung dengan Orang Lain
Skandal yang menggemparkan Korea Selatan tersebut melibatkan beberapa orang penting seperti artis dan petinggi agensi tersebut.
Mulai dari skandal klub malam Burning Sun yang melibatkan Seungri eks Big Bang, skandal narkoba B.I eks iKON, hingga skandal yang menimpa CEO Yang Hyun Suk di mana ia diduga menyediakan layanan prostitusi untuk para investor di luar negeri.
Penurunan besar harga saham mereka tahun lalu disebabkan karena skandal Burning Sun. Saham jatuh sampai menyentuh angka 16.000 KRW atau sekitar 184.000 ribu rupiah.
Namun, nampaknya saham mereka kembali normal dan melonjak drastis setelah penerimaan positif kembalinya Big Bang di Coachella, album BLACKPINK mendatang, comeback iKON dengan 6 anggota, debut Treasure, dan banyak lagi.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Allkpop, harga saham YG Entertainment mencapai angka 33.850 KRW per saham atau sekitar 391.000 ribu rupiah pada Senin, 3 Februari 2020.
Baca Juga: Mendekati Pergantian Kapolres Cirebon Kota, Puluhan Personil Terima Penghargaan
Harga saham tersebut melampaui SM Entertainment sebagai perusahaan media Korea dengan harga tertinggi per saham.
SM berada di posisi kedua dengan 33.250 KRW atau sekitar 384.000 rupiah dan di posisi ketiga ada JYP dengan 25.150 KRW atau sekitar 290.000 ribu rupiah.
Saham YG diperkirakan akan terus meningkat lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang dengan rencana-rencana yang mulai membuahkan hasil.***
