Soal Kebijakan Larangan Mudik Lebaran 2021, dr. Tirta: Pelaksanaannya Susah Loh

- 27 Maret 2021, 18:40 WIB
dr. Tirta turut menyoroti kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021. Menurutnya hal ini perlu dievaluasi.*
dr. Tirta turut menyoroti kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021. Menurutnya hal ini perlu dievaluasi.* /Instagram.com/@dr.tirta

PR CIREBON - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengumumkan larangan mudik lebaran.

Hal ini lantaran mudik lebaran dianggap dapat memicu lonjakan kasus Covid-19 yang masih belum melandai.

Namun nampaknya, kebijakan larangan mudik lebaran ini cukup sulit diterapkan, sebagaimana yang disampaikan oleh relawan edukasi Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi.

Baca Juga: Gas Meledak dan Runtuhkan Atap Bangunan di Rusia, 4 Pria dan 1 Anak Terluka 

Menurut dr. Tirta, meski kebijakan larangan mudik lebaran ini bagus untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, namun pelaksaannya di lapangan cukup sulit.

"Ya sebenernya niatnya baik ya, cuma implementasi larangan itu gimana ya. Masa kita nempel GPS di setiap mobil atau gerbang tol, atau gerbang tol ditutup? Kayanya sulit deh," jelasnya di akun Instagram @dr.tirta pada 26 Maret 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

"Pelaksanaanya susah loh. Ibarat benang basah ditegakkin," imbuh dr. Tirta.

Baca Juga: Artis dan Warganet Tiongkok Memberikan Kecaman pada Hugo Boss atas Xinjiang

Lantaran pada saat lebaran terdapat cuti bersama, hal ini yang membuat dr. Tirta mempertanyakan bagaimana mencegah masyarakat agar tidak mudik.

"Ya dipikir aja, hari liburnya toh ada. Emang bisa mencegah orang masuk gate tol? Berapa jumlah orang yang ditempatkan nanti? Apakah gate tol ditutup 2 minggu gitu?," tanyanya.

dr. Tirta memaparkan bahwa banyak celah untuk dapat melakukan mudik lebaran.

Baca Juga: Aksi Protes Berubah Jadi Kekerasan di Inggris, 10 Pengunjuk Rasa Ditangkap

"Apakah mungkin menutup semua jalur tol? Jalanan? Gimana kalo mudiknya jalur darat malem-malem?," ujarnya.

Mengingat banyak jenis kendaraan yang dapat digunakan untuk mudik lebaran dan rata-rata yang paling mendominasi yaitu kendaraan roda dua.

"Gimana kalo mudiknya motoran? Gimana kalo mudiknya dari akhir April?," tuturnya.

Baca Juga: Promosi Obat Penyembuh Covid-19, Laman Facebook Presiden Venezuela Ditangguhkan 30 Hari

Selain itu, dr. Tirta juga mempertanyakan sanksi bagi pemudik jika yang melakukan aktivitas mudik itu cukup banyak.

"Kalaupun nekat melakukan sanksinya apa? Masa semua orang disanksi karena mudik," ungkapnya.

Meski penerapan larangan mudik ini bisa dijalankan di Jakarta, dr. Tirta menyampaikan bahwa di daerah lain akan sulit penerapannya.

Baca Juga: Ramalan Numerologi, Sabtu 27 Maret 2021, Temukan Ramuan Warna dan Nomor Keberuntungan di Sini

"Ya di Jakarta tegas, lah yang di luar Jakarta?," paparnya.

Lalu, dr. Tirta menyarankan pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan larangan mudik lebaran ini.

"Mudik tidak bisa dicegah. Saran saya tolong larangan mudik di evaluasi, karena pelaksanaan di lapangan itu sangat sulit diterapkan," ungkapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x