Dugaan Rasisme Matthias Matuschik Kepada BTS, ARMY Bereaksi dengan Buat Tagar hingga Jadi Trending Topic

- 27 Februari 2021, 13:30 WIB
 ARMY atau fans fanatik grup idol K-pop BTS berekasi setelah Matthias Matuschik, penyiar radio Jerman Bayern 3 diduga melakukan rasisme.*
ARMY atau fans fanatik grup idol K-pop BTS berekasi setelah Matthias Matuschik, penyiar radio Jerman Bayern 3 diduga melakukan rasisme.* /Instagram.com/@bighit_ent

BTS, yang memulai debutnya pada tahun 2013, menjadi boy band terbesar di dunia, bahkan pernah didaulat menyampaikan pesan dalam bentuk video di Sidang Umum PBB tahun ini.

Lagu-lagu BTS, yang diisi dengan lirik yang akrab dan penuh kesadaran sosial, dihargai atas kesuksesan mereka.

Tidak seperti band K-pop lain yang dengan hati-hati menjaga persona yang dibuat oleh label mereka, BTS dikenal dengan keterlibatan aktifnya dengan penggemarnya yang dikenal sebagai ARMY melalui media sosial.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Grup K-Pop Pemenang Seoul Music Awards 2021, BTS Raih 6 Daesang!

BTS memiliki lebih dari 33,1 juta pengikut di Twitter. Serangan terhadap komentar tersebut tidak hanya datang dari Korea Selatan, dengan banyak pengguna media sosial di Jerman dan di tempat lain langsung mengutuk dugaan rasial terhadap BTS tersebut.

“Saya tahu stasiun radio mana yang tidak akan saya dengarkan lagi, bye @ Bayern3," tulis pengguna @fairesvmns dalam sebuah posting berbahasa Jerman yang menyertakan audio dari komentar Matthias Matuschik.

"Saya benar-benar tidak membutuhkan rasisme dalam bentuk dan bentuk ini pada tahun 2021," imbuhnya.

Baca Juga: Kriteria Cewek Idaman Idol K-Pop Bergolongan Darah O, dari Jin BTS hingga Baekhyun EXO

Banyak warga Korea Selatan yang tinggal di luar negeri menyatakan keprihatinan bahwa pernyataan itu dapat memicu kekerasan anti-Asia, yang sudah meningkat di banyak tempat.

“Ini bukan hanya tentang #BTS, ini tentang begitu banyak orang Asia yang menghadapi rasisme ekstrem terutama karena pandemik," kata Hansl Chang, seorang warga Korea Selatan yang tinggal di Jerman, di Twitter.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x