G20 Buahkan Solusi Baik, Negara Miskin Terdampak Covid-19 Dapat Dibantu Bayar Utang

- 22 November 2020, 21:01 WIB
 Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. /instagram.com/@smindrawati
PR CIREBON – Dalam Forum KTT G20 yang berlangsung secara virtual di Kota Riyadh, Arab Saudi yang mengusung pembahasan tentang upaya-upaya mendorong pemulihan global dari pandemi Covid-19, membuahkan solusi yang baik.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan solusi tersebut berupa inisiatif debt service suspensions initiative (DSSI) senilai 4,9 miliar dolar AS, yang dinilai dapat membantu pembayaran utang negara-negara miskin terdampak Covid-19.
 
"Ini adalah inisiatif untuk memberikan fasilitas relaksasi bagi pembayaran utang negara-negara miskin, yang saat ini dihadapkan pada kondisi ekonomi dan fiskalnya yang sangat-sangat sulit," katanya seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Minggu, 22 November 2020.
 
 
Sri Mulyani menjelaskan inisiatif yang telah didukung oleh Bank Dunia ini menyetujui adanya penundaan pembayaran utang sebesar 4,9 miliar dolar AS agar negara yang berpendapatan rendah memiliki ruang fiskal yang cukup untuk bisa menangani pandemi.
 
"Lembaga multilateral seperti IMF dan Bank Dunia menyepakati untuk memberikan relaksasi cicilan utang yang pada mulanya sampai akhir tahun 2020, kemudian diperpanjang hingga pertengahan tahun 2021," katanya.
 
Sri Mulyani mengatakan fokus ini muncul karena seluruh negara saat ini sedang berupaya merumuskan berbagai kebijakan termasuk dalam fiskal maupun moneter serta regulasi di sektor keuangan agar pandemi dapat terkendali dan perekonomian dapat kembali pulih.
 
 
Selain itu, ia mengingatkan berbagai kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi agar tidak ditarik terlalu dini dan terus dijalankan sampai ekonomi benar-benar pulih secara kuat, meski banyak perekonomian di negara G20 sudah menunjukkan adanya pembalikan pada triwulan III-2020.
 
Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya peranan lembaga multilateral dalam memberikan dukungan pendanaan bagi negara-negara berkembang atau negara miskin untuk mendapatkan vaksin karena akses ini sangat penting untuk mendukung pemulihan ekonomi.
 
"Dalam diskusi mengenai financial track juga dibahas mengenai pembiayaan dari vaksin Covid-19 yang tentu memakan resources yang sangat besar. Dalam hal ini dibahas mengenai bagaimana negara-negara terutama negara berkembang bisa mendapatkan akses vaksin," katanya.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x