PR CIREBON - Dolar AS naik ke level tertinggi tiga minggu terhadap Franc Swiss, dan reli dari level terendah lima minggu terhadap Yen juga menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis-Jumat pagi, karena Euro tergelincir ke empat minggu, rendah terhadap greenback setelah Presiden Bank Sentral Eropa mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut.
Data menunjukkan rekor kecepatan dalam pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal ketiga, serta tren kenaikan klaim pengangguran yang awalnya merugikan Dolar sebagai tempat berlindung yang aman, karena laporan tersebut meningkatkan selera risiko dan mengangkat saham.
Para analis melihat, data positif itu akan membantu Dolar dalam jangka yang panjang.
Baca Juga: Tanggapi Sikap Marcon yang Melawan 'Separatisme Islam', Mahathir Mohamad: Muslim Berhak untuk Marah
Fokus pasar ada pada ECB, karena Eropa bergulat dengan lonjakan kasus Covid-19 yang memaksa penguncian nasional di Jerman dan Prancis dan penguncian di Spanyol.
ECB, yang menjaga suku bunga tetap stabil, berkomitmen pada Kamis, 29 Oktober 2020 untuk menahan dampak peningkatan infeksi virus korona gelombang kedua, dengan mengatakan akan mempertajam responsnya pada pertemuan Desember.
"Kami sepakat, kami semua, bahwa perlu untuk mengambil tindakan dan karena itu mengkalibrasi ulang instrumen kami pada pertemuan Dewan Pengurus kami berikutnya," Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan pada konferensi pers, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Baca Juga: Kasus Aktif Menurun, Pemerintah Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain
Euro melemah 0,6 persen menjadi 1,1671 dolar, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah empat minggu di 1,1650 Dolar di perdagangan sore.