Transaksi Janggal di Kementerian Keuangan Capai Rp 300 Triliun

- 9 Maret 2023, 11:13 WIB
ilustrasi-Transaksi
ilustrasi-Transaksi /

SABACIREBON - Transaksi janggal dan mencurigakan di Kementerian Keuangan yang tidak direspon sejak tahun 2029, menjebabkan terakumulasi sehingga mencapai senilai Rp 300 triliun.

 Jumlah nilai Rp 300 triliun itu terakumulasi dari setidaknya dari 160 laporan yang melibatkan 460 orang, termasuk pegawai pajak di Kementerian Keuangan yang kini jadi sorotan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD , Rabu, di Yogyakarta.

Baca Juga: Cingcau Mang Ratim dan #Closethedoor Corbuzier Podcast

informasi, sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih di kementerian itu sehingga akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan itu bergerak di sekitar Rp300 triliun," kata Mahfud di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang, Sleman, Rabu.

Mahfud menuturkan laporan sejak 2009 terkait transaksi janggal itu tidak segera mendapat respons hingga akhirnya menumpuk. Laiknya kasus mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, menurut Mahfud, kadang kala respons baru diberikan dan dibuka ke publik sesudah mencuat kasus di permukaan.

Baca Juga: INFO KESEHATAN : Cara Mendeteksi Leptospirosis dan Binatang Pembawa Bakteri Leptospira

"Kadang kala respons itu muncul sesudah menjadi kasus kayak yang Rafael. Rafael itu menjadi kasus lalu dibuka, lho ini sudah dilaporkan tapi kok didiemin gitu, baru sekarang bisa dibuka," kata dia.

Menurut dia, hal serupa juga pernah terjadi pada kasus tindak pidana pencucian Uang (TPPU) yang menjerat mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Ditjen Pajak Angin Prayitno Aji.

Baca Juga: Info Perguruan Tinggi : Inilah 15 Syarat untuk Masuk PTN Akademik, PTN Vokasi, dan PTKIN

"Dulu Angin Prayitno sama, enggak ada yang tahu sampai ratusan miliar diungkap oleh KPK, baru dibuka. Nah itu saya kira karena kesibukan yang luar biasa sehingga perlu sistem saja menurut saya," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Kendati demikian, Mahfud mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bergerak cepat melakukan pembersihan dugaan pencucian uang di kementerian itu.

Baca Juga: Motor Konvensional Bisa Dikonversi menjadi Motor Listrik secara Gratis. Simak syaratnya

"Saya sangat hormat dan salut dengan Bu Sri Mulyani yang hebat untuk membersihkan itu, sudah lama mengambil tindakan-tindakan cepat tapi menumpuk sebanyak itu karena itu bukan Sri Mulyani. Itu ganti menteri sudah empat kali itu kalau sejak 2009 tidak bergerak," kata dia. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x