Permintaan Cukup Besar, Baso Aci Bapper Sulit Tembus Pasar Taiwan

- 2 Februari 2023, 12:26 WIB
Dua sosok anak muda yang banting setir dari jualan handphone ke kuliner berbahan baku tepung aci , Baso Aci Bapper asli Bandung, Erwin Febrian (kanan) dan Rully Sofyan./Husni Agus
Dua sosok anak muda yang banting setir dari jualan handphone ke kuliner berbahan baku tepung aci , Baso Aci Bapper asli Bandung, Erwin Febrian (kanan) dan Rully Sofyan./Husni Agus /

SABACIREBON – Panganan berbahan baku aci yang lagi nge-hit, Bakso Aci “Bapper” asli Bandung, kesulitan menembus pasar  Taiwan dan Jepang meski  permintaan dari  sejumlah negara di kawasan Asia lainya sangat tinggi dan sudah bisa dipenuhi dalam tiga tahun terakhir ini.

“Permintaan dari Taiwan misalnya, bisa dikatakan cukup tinggi. Namun kami belum bisa memenuhi permintaan tersebut karena faktor birokrasi perijinan dari negara tersebut,” ungkap Erwin Febrian selaku pemilik usaha Bapper Food didampingi Direktur Official, Rully Sofyan.

Semua persyaratan mengenai kelayakan produk sudah dipenuhi, mulai dari ijin edar atau setifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat halal dan setifikasi lainnya. Tapi masih tetap kesulitan untuk menembus pasar yang lebih luas lagi.

Baca Juga: Pendaftaran Program Magang Kemenkeu 2023, Bisa untuk Mahasiswa dan Fresh Graduate

“Kami mohon bantuan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini,” lanjut Erwin, anak muda Bandung yang banting setir dari usaha jualan handphone ke bidang kuliner.

“Saya kira, persoalan yang kami hadapi juga dihadapi para pelaku UMKM lainnya, yang usahanya sejenis kami. Jika panganan dalam kemasan yang berasal dari negara lain bisa dengan mudah masuk ke negara kita....mengapa produk kita tidak bisa,“ timpal Rully.

Dimulai tahun 2019, usaha panganan dalam kemasan berbahan baku tepung tapioka (aci), Bakso Aci “Bapper” Tulang Rangu, ternyata mendapat tanggapan positif dari pasar domestik dan sebagian negara tetangga. “Kini, dalam tiga tahun terakhir ini, kami sudah memiliki sekitar 40 agen yang tersebar di berbagai provinsi di tanah air,” ungkap Rully.

Baca Juga: Pemuda di Majalengka Dikeroyok Gerombolan Tak Dikenal, Gegara Stiker Sekolah Menempel

“Kami memang tidak menjual secara langsung ke konsumen tetapi melalui sistem keagenan yang memang mau bermitra dengan kami. Kami bukan usaha skala besar, kami UMKM, jadi penjualannya pun on demand...ya berdasarkan pesanan dari agen-agen. Kami memang tidak melakukan stockist (penyimpanan)  produk, kami buat setelah ada pemesanan supaya produknya tetap fresh sampai ke tangan konsumen,” tegas Erwin.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x