Prihatin, Pengunjung Pasar Antik Cikapundung Bandung Sepi. Ditunggu Langkah Bantuan Walikota.

- 18 Januari 2023, 16:30 WIB
Ratusan barang lawas di kios Abah Kepret pun hanya jadi pajangan./Danto Suganda)
Ratusan barang lawas di kios Abah Kepret pun hanya jadi pajangan./Danto Suganda) /

SABACIREBON - Para pedagang barang antik di Pasar Antik Cikapundung, Kota Bandung, Jawa Barat, banyak yang  "menjerit" karena sangat minimnya pengunjung. Padahal sebelum ada wabah covid para pengunjung selalu membludak.

Untuk meningkatkan lagi kuantitas pengunjung, diharapkan pedagang  adanya "sentuhan promosi" dari Pemkot Bandung. Karena kalau jumlah pengunjung sedikit terus dan tidak ada transaksi, sudah pasti para pedagang bakal gulung tikar.

Dampak dari pengunjung yang hanya beberapa orang itu, seperti dikatakan pedagang senior di sana, Dhien Audio ketika dihubungi, kemarin Selasa 17 Januari 2023 banyak kios yang terpaksa tutup.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Mulai Nikmati Kehidupan di Arab Saudi Bersama Keluarga Pasca Pindah ke Al Nassr 

"Saya coba berusaha bertahan. Tapi teman pedagang lain memilih tutup," ujar Dhien, yang sudah puluhan tahun dikenal jual-beli piringan hitam (vynil), DVD hingga kaset musik jadul.

Bila ingin bangkit lagi sehingga bisa menyedot kolektor, maka harus ada aktivitas yang bisa  "merangsang" pengunjung. Tentu itu harus ada yang menggerakkan. "Kalau terus kondisinya seperti begini. Ya bisa-bisa istirahatlah."                       

Masalah Dhien juga dialami oleh pedagang Abah Kepret dan Agi, yang sudah kesal dengan keadaan sepinya pengunjung. "Nunggu pengunjung dari pagi hingga sore hanya beberapa orang saja," papar Abah yang menambahkan:, "Dan mereka rata-rata hanya ngeliat saja." 

Baca Juga: Mantan Presiden Rusia Sebut Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos Sebagai Aib Bagi Negara Barat 

Memang wajar kalau Abah   sampai mengeluh, karena koleksi barang antik miliknya di dua kios -- ratusan jenis mulai dari benda tajam, uang lama dan lainnya -- hanya jadi pajangan saja."Dulu sehari bisa laku 10 s.d 15 jenis barang lebih," katanya.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x