Tahun 2023 adalah Tahun Sulit. Ini Penyebabnya

- 2 Januari 2023, 14:15 WIB
Foto Dokumen: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menghadiri konferensi pers setelah pertemuan di Kanselir Federal di Berlin
Foto Dokumen: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menghadiri konferensi pers setelah pertemuan di Kanselir Federal di Berlin /

SABACIREBON - Bagi sebagian besar ekonomi global tahun 2023 akan menjadi tahun yang sulit karena mesin utama pertumbuhan global - Amerika Serikat, Eropa, dan China - semuanya mengalami aktivitas yang melemah.

 Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) IMF Kristalina Georgieva mengatakan pada Minggu 1 Januari 2023 menyebut Tahun baru akan menjadi lebih sulit daripada tahun yang kita tinggalkan

 Baca Juga: Pekerja Asal Karawang yang Kerja di Luar Negeri (TKI)Tahun 2022 meningkat

"Mengapa? Karena tiga ekonomi besar - AS, Uni Eropa, dan China - semuanya melambat secara bersamaan," katanya.

Pada Oktober IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global pada 2023, mencerminkan hambatan yang terus berlanjut dari perang di Ukraina serta tekanan inflasi dan suku bunga tinggi yang direkayasa oleh bank-bank sentral seperti Federal Reserve (Fed) AS bertujuan untuk membawa tekanan harga ke tingkat yang lebih rendah.

Baca Juga: Si Batu Karang Viktor Axelsen Pebulu Tangkis Terkaya

Sejak itu China telah membatalkan kebijakan nol-COVID dan memulai pembukaan kembali ekonominya yang kacau, meskipun konsumen di sana tetap waspada ketika kasus Virus Corona melonjak.

  Dalam komentar publik pertamanya sejak perubahan kebijakan, Presiden Xi Jinping pada Sabtu 31 Desember 2022 dalam pidato Tahun Baru menyerukan untuk lebih banyak upaya dan persatuan saat China memasuki "fase baru".

Baca Juga: Taman Goa Sunyaragi Cirebon Kembali Jadi Primadona, Libur Nataru Pengunjung Ada Yang Datang Jauh Dari...

Dalam perkiraan Oktober IMF mematok pertumbuhan produk domestik bruto China tahun lalu sebesar 3,2 persen - setara dengan prospek global IMF untuk 2022.

Pada saat itu, IMF juga memperkirakan pertumbuhan tahunan di China meningkat pada 2023 menjadi 4,4 persen sementara aktivitas global semakin melambat.

Baca Juga: Honda akan Tarik Lebih dari 200 Ribu Kendaraan Hybrid Buatan China

Namun pernyataannya menunjukkan pemotongan lain untuk China dan prospek pertumbuhan global mungkin sebentar lagi akhir bulan ini ketika IMF biasanya memperkenalkan prakiraan yang diperbarui selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x