Pemerintah Harus Beli Sawit Rakyat yang Harganya Anjlok, Pasca Larangan Ekspor CPO

- 7 Mei 2022, 06:29 WIB
oemerintah harus segera membeli sawit rakyat yang harganya anjlog pasca larangan ekspor CPO
oemerintah harus segera membeli sawit rakyat yang harganya anjlog pasca larangan ekspor CPO /

SABACIREBON-Pemerintah yang melarang ekspor CPO dan turunannya harus bertanggung jawab lewat aksi nyata, dengan membeli sawit rakyat yang harganya anjlok.

Harga sawit petani pasca  larangan ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya saat ini anjlok sampai 50 persen.

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mendesak pemerintah membeli produksi sawit di kalangan petani. Pasalnya, sehari setelah kebijakan larangan ekspor itu diberlakukan harga tandan buah segar (TBS) sawit hasil produksi petani anjlok.

Baca Juga: : Angshu Mallick : Harusnya 10 Mei 2022 Indonesia Sudah Menghentikan Larangan Ekspor CPO

“Langkah ini akan cukup menolong para petani sawit rakyat selama masa pelarangan ekspor CPO dan turunannnya,” papar dia.

Menurut Mulyanto, harga TBS yang sebelumnya Rp3.000 sampai Rp4.000 kini hanya dihargai Rp1.200 sampai Rp1.600 per kilogram. Akibatnya, petani merugi dan serba salah untuk menjual hasil kebunnya.

“Kami minta pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan nasib para petani sawit rakyat tersebut. Sebaiknya pemerintah memberikan insentif kepada mereka. Apalagi pandemi belum berakhir dan daya beli mereka masih lemah,” katanya kepada wartawan, Jumat, (6/5/2022).

Baca Juga: Pengiriman Motor Gratis oleh PT KAI Masih Tersedia 3.040 KuotaBaca Juga: Pengiriman Motor Gratis oleh PT KAI Masih Tersedia 3.040 Kuota

Mulyanto menjelaskan bahwa salah satu insentif penting untuk meringankan petani sawit rakyat adalah dengan menyerap produk TBS tersebut dengan harga yang wajar.

Dia mencontohkan dengan membeli dan mengolah biofuel yang bersifat mandatori dari sawit rakyat. Apalagi, tambahnya, Komisi VII DPR bersama Kementerian ESDM telah menyepakati peningkatan kuota solar bersubsidi menjadi 17 juta kiloliter untuk 2022 dari sebelumnya yang sekitar 15 juta kiloliter.

Baca Juga: Nissan akan Dorong Datsun Melahirkan Mobil Listrik Terjangkau Menyasar Pasar Negara Berkembang

Dengan program 30% biofuel (B30), maka dapat diserap minyak sawit mentah lebih dari 5 juta kilo liter. Terlebih kalau program ini dapat ditingkatkan menjadi B40 atau B50, serapan minyak sawit mentah rakyat dapat ditingkakan.

Harga TBS Anjlok 50%, Menurut Mulyanto, BUMN Perkebunan dan anak perusahaannya yang mengolah hasil perkebunan harus didorong pemerintah untuk meningkatan serapan produk TBS petani sawit rakyat tersebut. ***

Editor: Uyun Achadiat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x