Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari Turn Back Hoax, klaim yang mengatakan bahwa memakai masker terlalu lama dan terlalu sering dapat menyebabkan hypoxia dan meninggal karena keracunan karbon dioksida adalah informasi yang salah.
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unhas, dr. Arif Santoso, SpP menegaskan bahwa memakai masker dalam waktu yang lama tidak membuat seseorang keracunan CO2.
Dengan ukuran virus Corona yang sekira 125 nanometer, membuat virus Corona tidak dapat menembus masker. Sedangkan karbon dioksida, oksigen, hingga nitrogen ukurannya jauh lebih kecil daripada virus Corona sehingga dapat menembus pori-pori masker.
Baca Juga: Cegah Angka Kemiskinan Semakin Meningkat, Kemensos Siap Turunkan Bantuan Sosial Tunai
Bill Carroll, PhD sebagai profesor kimia dari Indiana University juga menjelaskan bahwa sebelum tubuh mengalami keracunan CO2, tubuh akan memberikan sinyal perlindungan diri.
Ketika tingkat CO2 yang memengaruhi kadar keasaman darah berubah, maka tubuh akan mendeteksi perubahan kadar keasaman darah tersebut sehingga orang tersebut akan pingsan sebagai salah satu cara tubuh menuntut seseorang agar bisa bernapas dengan normal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa mengenakan masker terlalu lama dan terlalu sering dapat menyebabkan hypoxia dan meninggal karena keracunan karbon dioksida merupakan informasi hoaks.
Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***