Cek Fakta: Beredar Kabar Larangan ke Mal akibat Adanya Barang Berjamur yang Dapat Bahayakan Manusia

- 30 Mei 2020, 07:30 WIB
HOAKS narasi yang menyebut sebuah ajakan untuk tidak ke mal akibat ada banyaknya barang kadaluwarsa dan berjamur.*
HOAKS narasi yang menyebut sebuah ajakan untuk tidak ke mal akibat ada banyaknya barang kadaluwarsa dan berjamur.* //Turn Back Hoax MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT -  Sebuah narasi beredar melalui pesan berantai Whatsapp dalam beberapa hari terakhir. Narasi itu menyebut sebuah ajakan untuk tidak ke mal akibat ada banyaknya barang kadaluwarsa dan berjamur.

Lebih lanjut, narasi yang tersebar juga menyebut jamur-jamur yang mengendap di AC akan sangat berbahaya bila terhirup ke dalam paru-paru manusia.

Baca Juga: Dunia Tengah Gaungkan New Normal, Piala Vietnam Digelar dan Hadirkan Ribuan Penonton Tak Bermasker

Untuk itu, masyarakat diimbau tidak makan di restoran terlebih dahulu dikarenakan mereka sudah tutup berbulan-bulan.

Narasi lengkap dapat terlihat sebagai berikut:

"Buat temen2 yg aku sayangi… Saya hanya meng ingat kan saja ya …  nanti kalau mal2 dlm waktu dekat ini akan  di buka kembali …  tolong jangan ke mall dulu ya …. krn pd saat mall di tutup banyak brg2 rusak dan yg berjamur …. mengerikan.

Baca Juga: Telah Mencoba Lakukan Hidup Normal Sebelumnya, Korea Selatan Kini Hadapi Gelombang Dua Covid-19

"Bukan covid 19 saja yg membunuh  manusia tp jamur2 dlm ac yg terhirup oleh kita  yg  merusak parur2 … hati2 ya Ibu2 , apalagi pipis tikus , kacoa juga geli , makanan yg sdh 3 bln . Pokok nya jgn makan di resto yg sdh tutup berbulan2 . Hati2 tolong ya demi kesehatan kita," demikian bunyi narasi yang beredar dalam media sosial tersebut

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoax, terdapat pernyataan langsung dari pihak Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) yang angkat bicara untuk membantah informasi yang beredar tersebut.

Baca Juga: Didasari Banyak Pertimbangan, Kemendikbud Tegaskan Tahun Ajaran Baru Tidak Dimundurkan

Secara tegas informasi palsu yang beredar itu dianggap merugikan keberlangsungan industri retail di Indonesia.

Melansir dari salah satu pemberitaan nasional, Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan menegaskan bahwa informasi yang terdapat dalam pesan berantai itu salah dan hanya merugikan keberlangsungan industri retail di Indonesia

Terlebih, Stefanus menilai informasi itu sengaja untuk tercipta sentimen publik akan kebersihan mal di tengah pandemi.

Baca Juga: Beberapa Negara Lain Langsung Ikut Bereaksi pada Tiongkok, Usai UU Keamanan Hong Kong Diresmikan

Padahal selama ini, kebersihan selalu menjadi prioritas utama yang dijaga dan penggunaan disenfekta selalu dilakukan tiap hari.

Lebih lanjut, Stefanus menjelaskan bahwa pihaknya tidak habis pikir dengan pihak-pihak yang sengaja mengedarkan informasi tersebut.

Pasalnya, sektor perdagangan atau pusat perbelanjaan sendiri saat ini tengah disiapkan untuk fase new normal.

Baca Juga: Data Hasil Tes Swab Bocor dan Viral di Medsos, Bupati Mengaku Baru Tahu dan Minta Penyelidikan

Sementara itu, Stefanus mengungkapkan mal akan kembali dibuka apabila sudah ada keputusan dari pemerintah setempat.

Namun bila hal itu terjadi, maka pihaknya akan mematuhi segala protokol kesehatan yang telah diputuskan oleh pemerintah.

Dalam menutup pernyataannya, Stefanus pun menyatakan harapan untuk pengunjung tidak lagi berjejalan seperti saat jelang lebaran di pasar, sehingga tidak mengindahkan lagi jarak dan juga tidak pakai masker.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x