Cek Fakta: Benarkah Pasien Positif Corona Berkeliaran Bebas di Jalanan Yogyakarta? Tinjau Faktanya

- 26 Mei 2020, 18:40 WIB
SEORANG prajurit berjaga di pos pemeriksaan saat operasi gabungan polisi dan tentara, sebagai bagian dari langkah keamanan untuk menjaga warga agar tidak masuk ke pusat kota saat karantina di seluruh negeri untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di San Salvador, El Salvador, Rabu 29 April 2020.*
SEORANG prajurit berjaga di pos pemeriksaan saat operasi gabungan polisi dan tentara, sebagai bagian dari langkah keamanan untuk menjaga warga agar tidak masuk ke pusat kota saat karantina di seluruh negeri untuk membatasi penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di San Salvador, El Salvador, Rabu 29 April 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah rekaman video dalam media sosial yang menyebut adanya pasien positif Corona kabur dari Rumah Sakit di Yogyakarta dan membuat panik masyarakat sekitar karena teriakkan petugas ber-APD lengkap.

Dalam unggahan itu, sebuah video berdurasi 35 detik memperlihatkan beberapa petugas menggunakan APD dengan tak jauh dari situ terdapat mobil ambulans berlambang Pemda DIY.

Baca Juga: Meski Cuti Lebaran Diundur, ASN Pemkab Cirebon Tidak Ada yang Bolos 

Lebih lanjut, para petugas itu berjalan di tengah kerumunan warga dan sesekali turun ke tengah jalan meneriakkan bahwa ada satu pasien positif Covid-19 yang kabur.

Untuk meyakinkan, pengguna Twitter itu menambahkan bahwa kejadian itu terjadi di Jalan Sorogenan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Berikut ini narasi lengkap yang beredar dalam media sosial tersebut:

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Capai Angka 22.000, Jawa Tengah Sedang Siapkan Penerapan New Normal

"Baru aja fren pasien covid-19 kabur dari rumah sakit. Ciri-ciri baju merah celana jeans. Lokasi jalan sorogenan. Wkwkwk rakalap tenan(mengkhawatirkan sekali)," demikian bunyi narasi yang diunggah pengguna media sosial @Edwinsatria pada 22 Mei 2020 pukul 16.35 WIB.

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Kominfo RI, terdapat pernyataan klarifikasi dari Kasatpol PP DIY yang bertanggungjawab meluruskan klaim narasi dalam media sosial tersebut.

Baca Juga: Di Tengah Penerapan PSBB Cirebon Tahap Dua, Polsek Lemahwungkuk Berhasil Ciduk Pelaku Curanmor

Pernyataan klarifikasi muncul dengan diawali pengguna Twitter yang mengklaim narasi. Ia menyatakan kejadian tersebut hanyalah simulasi Pemda DIY untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat.

"Klarifikasi fren. Ada info ternyata tadi cuman simulasi dari pol PP DIY," cuit @Edwinsatria dalam konfirmasinya.

Kemudian, klarifikasi lanjutan muncul dari Kasatpol PP DIY, Noviar Rahmad. Ia  menyatakan aksi dalam video itu hanyalah simulasi yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) DIY.

Baca Juga: Pria dengan Jari Manis Lebih Panjang Memiliki Risiko Kematian Lebih Rendah saat Terpapar Covid-19

Adapun aksi simulasi itu bagian dari giat intelegensi yang dijalankan Satpol PP DIY agar masyarakat punya kepedulian dan kepekaan terhadap Covid-19.

Terlebih tak hanya video itu yang muncul, melainkan muncul juga pesan berantai mengenai laporan keberhasilan penangkapan pasien Covid-19 yang dinyatakan kabur tersebut.

Namun begitu, simulasi itu ternyata tak hanya untuk menimbulkan efek kejut kepada masyarakat supaya lebih peka dan sadar akan bahaya Covid-19, tetapi simulasi itu justru menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Baca Juga: Kerap Berselisih dengan Sang Istri Gara-gara Fitur Your Timeline, Pria di India Laporkan Google Maps

Pasalnya, video yang beredar itu juga merekam adegan seseorang yang dijadikan pasien positif Covid-19 telah bersembunyi di sebuah rumah makan.

Untuk itu, Noviar mengakui dan meminta maaf atas dampak dari simulasi telah menimbulkan kehebohan dan keresahan masyarakat yang luas.

Ia pun mengakui tidak menyangka bila giat intelegen itu bocor dalam media sosial. Sehingga, di masa datang akan dilakukan evaluasi terkait itu.

Baca Juga: Oknum Polisi Ngamuk karena Ditegur Bakal Dimutasi, Kapolda Jabar Ingatkan Polisi Tidak Boleh Arogan

Dengan demikian, klaim narasi yang beredar terkait adanya pasien positif corona yang kabur hingga dikejar para petugas ber-APD lengkap, sudah terbukti keliru. Untuk itu, konten yang diedarkan dalam bentuk video itu termasuk dalam kategori Konten Disinformasi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x